Bupati Muba DRA Serukan Budaya Gotong Royong

Selasa, 28 Juli 2020 - 13:18 WIB
Bupati Muba DRA Serukan Budaya Gotong Royong
SEKAYU - Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin bersama Wakil Bupati Muba Beni Hernedi, Senin malam (27/7/2020) tampil memukau di Malam Puncak Peringatan Bulan Bung Karno yang digelar oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Musi Banyuasin.

Duduk bersanding bersama Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Selatan Giri Ramanda Nazaputra Kiemas dan Pengamat Politik Sumsel Bagindo Togar sebagai pembicara pada Live Talkshow yang bertajuk "Refleksi Berbangsa dan Bernegara di Era Bung Karno dalam kaitannya dengan membangun kesadaran politik di era millenial”.

Selain itu, hadir pula para pemenang berbagai lomba yang diselenggarakan DPC PDIP dalam memeriahkan Bulan Bung Karno tahun 2020.



Dalam diskusi terungkap mengenai jiwa kepemimpinan dan kesuksesan sosok Bupati yang cerdas dan mengayomi dalam membangun Kabupaten Muba. Ini tentu menjadi inspirasi bagi kaum pemuda era milenial di wilayah Kabupaten Muba.

Dalam acara live talkshow ini, Bupati Dodi Reza Alex Noerdin sangat membakar semangat Pemuda dengan mengingatkan pesan Bung Karno sang Bapak Bangsa bahwa "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya".

Bupati Dodi Reza Alex Noerdin juga mengatakan di era milenial ini tantangan anak muda sangat berat, karena dituntut untuk dapat lebih inovatif dan kreatif ditengah teknologi yang sudah serbah canggih.

"Saya coba juga untuk menerapkan di Musi Banyuasin bersama-sama dengan Pak Wakil Bupati dan seluruh Kepala Perangkat Daerah di situ jadi sesuatu yang baru sesuatu yang orisinil itu kita coba timbulkan. Sehingga dengan adanya perpaduan dari pengetahuan lokal dan juga tentu kita gabungkan dengan wawasan tadi internasional mudah-mudahan ini bisa jadi kolaborasi yang lebih efektif lagi,"ungkap Dodi.

Ia menyebutkan, jika bicara tentang Indonesia pasti Bung Karno. BungKarno sangat luar biasa. Ia memiliki ide termasuk melahirkan dan menggali nilai-nilai bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Dodi juga menceritakan di masa SMP, "Saya ingat pertama saya khusus mengetik 10 jari itu pada saat saya masih kelas 1 SMP itu seakan-akan sudah menjadi sebuah nilai plus nilai tambah, karena dulu ya memang orang melihat bahwa salah satu nilai lebih kalau kita bisa ngetik untuk nyari pekerjaan untuk sekolah dan lain sebagainya, kalau sekarang orang udah enggak lagi ngelihat khusus ketik 10 jari, mereka sekarang mainannya gadget yang tantangannya lebih berat lagi,"jelas Dodi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content