Pesan Terakhir Kusni Kasdut sebelum Dieksekusi Mati, Bandit Legendaris dan Pejuang Kemerdekaan

Rabu, 05 Juli 2023 - 08:27 WIB


Hal itu setelah berkenalan dengan seorang pastor yang menyentuh hatinya secara pribadi. Kusni Kasdut mengkspresikan rasa cinta pada agamanya tersebut dengan membuat beberapa karya seni selama di penjara.

Ia juga pernah membuat sebuah lukisan yang merupakan ekspresi iman, yang terbuat dari gedebog pohon pisang. Setelah lukisan gedebog pisang itu selesai Kusni Kasdut memberikan lukisannya itu kepada Gereja Katedral Jakarta sebagai tanda terima kasihnya.

Beberapa hari setelah itu, Kusni Kasdut ditembak mati. Dalam lukisan tersebut tergambarlah dengan rinci Gereja Katedral lengkap dengan menara dan arsitektur bangunannya yang unik. Sampai sekarang masih tersimpan rapi di Museum Gereja Katedral Jakarta.

Begitulah akhir dari riwayat perjalanan Ignatius Waluyo alias Kusni Kasdut, yang pada masa perjuangan ia adalah seorang pemuda yang simpatik, ramah, juga sangat pendiam. Ia adalah seorang mantan pejuang revolusi yang baik.



Memang sejarah kadang penuh ironi, dimana revolusi memakan anaknya. Dengan tegar ia menjalani hukuman mati di depan regu tembak pada 16 Februari 1980.Tugas 12 orang dari regu tembak polisi pada pagi 16 Februari sekitar jam 04.35 selesai sudah.

Nasib Kusni telah ditentukan sejak Presiden Soeharto menolak permohonan grasinya.

Kelakuannya juga baik sebagai narapidana teladan di Cipinang. Dan ia sendiri berharap mendapat pengampunan.

Tapi hukuman bagi kejahatan yang pernah dibuatnya memang seperti katanya sendiri, sudah tidak tertanggungkan lagi. Ia dipidana mati bagi kejahatannya membunuh anggota polisi di Semarang.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content