Gempa Bantul Bikin Warga Trauma dan Takut Masuk Rumah
Sabtu, 01 Juli 2023 - 01:44 WIB
BANTUL - Gempa Bantul, dengan kekuatan magnitudo 6,4 membuat sejumlah rumah warga di Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mengalami kerusakan. Bahkan, gempa yang terjadi pada Jumat (30/6/2023) sekitar pukul 19.57 WIB tersebut, mengakibatkan warga trauma.
Sejumlah warga yang rumahnya sudah retak-retak akibat gempa bumi, memilih untuk tinggal di luar rumah. Mereka trauma dan takut untuk masuk rumah, karena kawatir dengan kondisi bangunan rumah yang rentan roboh.
Kerusakan rumah-rumah warga akibat gempa bumi tersebut, salah satunya ada di Kuwon Tengah, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari atap rumah yang jebol hingga tembok rumah yang ambruk akibat tak kuat menahan getaran gempa.
Salah satu warga yang rumahnya rusak adalah Anang Subardi. Saat ini dia bersama keluarganya memilih untuk mengungsi di luar rumah, karena kawatir dengan adanya gempa susulan dan kondisi rumah yang mengalami kerusakan parah, sehingga rentan untuk roboh.
Saat gempa terjadi, Anang mengaku tengah mengaji dan merasakan getaran gempa yang sangat kuat. "Saya lari menyelamatkan diri, dan setelah gempa reda saya kembali ke rumah. Saat saya lihat, kondisi rumah sudah rusak dan nyaris ambruk, karena dindingnya sudah banyak yang retak," tuturnya.
Baca Juga
Sejumlah warga yang rumahnya sudah retak-retak akibat gempa bumi, memilih untuk tinggal di luar rumah. Mereka trauma dan takut untuk masuk rumah, karena kawatir dengan kondisi bangunan rumah yang rentan roboh.
Kerusakan rumah-rumah warga akibat gempa bumi tersebut, salah satunya ada di Kuwon Tengah, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari atap rumah yang jebol hingga tembok rumah yang ambruk akibat tak kuat menahan getaran gempa.
Baca Juga
Salah satu warga yang rumahnya rusak adalah Anang Subardi. Saat ini dia bersama keluarganya memilih untuk mengungsi di luar rumah, karena kawatir dengan adanya gempa susulan dan kondisi rumah yang mengalami kerusakan parah, sehingga rentan untuk roboh.
Saat gempa terjadi, Anang mengaku tengah mengaji dan merasakan getaran gempa yang sangat kuat. "Saya lari menyelamatkan diri, dan setelah gempa reda saya kembali ke rumah. Saat saya lihat, kondisi rumah sudah rusak dan nyaris ambruk, karena dindingnya sudah banyak yang retak," tuturnya.
tulis komentar anda