COVID-19 Mulai Masuk Korea Utara, Kim Jong Un Gelar Pertemuan Darurat

Minggu, 26 Juli 2020 - 09:22 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengadakan pertemuan darurat terkait informasi ada warga dari Korea Selata yang diduga terinfeksi COVID-19. Foto: Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) via REUTERS
SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengadakan pertemuan politbiro darurat, setelah seseorang yang dicurigai memiliki terinfeksi COVID-19 masuk ke negara tersebut.

Kantor berita negara tersebut KCNA melaporkan jika warga tersebut kembali dari Korea Selatan, setelah secara ilegal melintasi perbatasan bulan ini.





Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi kasus pertama yang secara resmi diakui oleh otoritas Korea Utara, yang sejauh ini mengatakan negara itu tidak memiliki kasus yang dikonfirmasi dari virus corona baru.

Kim menyatakan keadaan darurat dan memberlakukan penguncian di kota perbatasan Kaesong. "Menyebutnya sebagai situasi kritis di mana virus ganas dapat dikatakan telah memasuki negara itu," demikian laporan kantor berita negara KCNA dilansir dari Reuters.

Menurut KCNA, seseorang yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu kembali melintasi perbatasan yang dibangun benteng membagi kedua Korea dengan gejala yang disarankan COVID-19.

"Sebuah peristiwa darurat terjadi di Kota Kaesong di mana seorang pelarian yang pergi ke selatan tiga tahun lalu, seseorang yang diduga telah terinfeksi virus ganas kembali pada 19 Juli setelah secara ilegal melewati garis demarkasi," lanjut laporan KCNA.

KCNA tidak secara khusus menyebutkan apakah individu tersebut telah diuji, tetapi mengatakan hasil yang tidak pasti dibuat dari beberapa pemeriksaan kesehatan dari sekresi organ pernapasan dan darah orang itu, mendorong para pejabat untuk mengkarantina orang tersebut dan menyelidiki siapa pun yang dia mungkin telah melakukan kontak dengan.

Korea Utara telah menerima ribuan alat uji virus corona dari Rusia dan negara lain, dan memberlakukan penutupan perbatasan yang ketat. Ribuan orang di Korea Utara dikarantina, tetapi pembatasan baru-baru ini mereda.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara juga meningkatkan kampanye yang mengkritik pembelot ke Korea Selatan sebagai "sampah manusia" dan menyerukan Korea Selatan untuk menindak kelompok yang mengirim pesan propaganda dan bantuan makanan ke Korea Utara .

Kim memerintahkan penyelidikan terhadap unit-unit militer di sepanjang perbatasan di mana orang itu dicurigai menyeberang untuk melaksanakan hukuman berat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

(agn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content