Desak Audit Dana Otsus, Pemerintah Diminta Bentuk Tim Independen

Minggu, 26 Juli 2020 - 02:04 WIB
"Saya melihat ada intrik politik untuk mengiring isu Otsus Jilid I gagal, yang muncul saat ada wacana evaluasi dan audit dana Otsus. Ini ada apa? Saya katakan dana otsus ini sudah dikorupsi, sejak 2001 hingga 2010 dan berlanjut di tahun 2011 hingga 2019. Ada beberapa isu yang digunakan elite Papua untuk menggagalkan audit Otsus itu," tutur Ali.

Dia mejelaskan, isu yang dimainkan untuk menggagalkan audit otsus ada beberapa hal, yakni referendum, otsus gagal, dan Papua merdeka. Isu-isu tersebut dimainkan oleh elite-elite Papua untuk menutupi kebobrokan yang mereka lakukan.

"Kalau isu referendum itu sengaja terus dimainkan agar pemerintah pusat tidak terkonstrasi atas apa yang terjadi di Papua. Isu otsus gagal, ini harusnya kita sendiri yang malu. Kenapa? Ya karena ternyata kita sendiri yang membuat itu gagal," ungkap dia.

Isu Papua Merdeka, kata Ali, disampaikan, kalau tidak bisa membuat keluarga sejahtera, jangan bicara merdeka. "Kita saja tidak becus urus keluarga mau urus orang Papua yang banyak ini, mau jadi apa. Mari berfikir yang realistis, yang positif. Demi masa depan Papua, demi masa depan anak cucu yang lebih baik," kata Ali.

Terkahir, soal wacana Otsus Jilid II. Ali Kabiay mengemukakan, seharusnya semua rakyat Papua menerima perpanjangan Otsus tersebut, tentu dengan lebih bisa tepat sasaran, bukan diselewengkan untuk kepentingan tertentu.

"Rakyat akar rumput harus benar-benar merasakan otsus. Pembangunan Papua di segala sektor masih perlu digenjot agar setara atau lebih baik dari wilayah lain. Saya sendiri sebagai OAP (orang asli Papua) sangat mendukung Otsus Jilid II. Namun baiknya Otsus Jilid I dievaluasi dan diaudit terlebih dahulu, sehingga jika Otsus jilid II betul ada, kita tidak mengulangi kesalahan yang sama," tandas Ali.
(awd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content