Kisah Raja Terakhir Majapahit Dyah Suraprabhawa, Disebut Dalam Kakawin Pararaton

Sabtu, 17 Juni 2023 - 09:02 WIB
Raja terakhir Majapahit, Dyah Suraprabhawa kisahnya tercantum dalam Kakawin Pararaton dan secara eksplisit digambarkan pada Prasasti Waringin Pitu 1447. Foto/Ilustrasi/Wikipedia
RAJAterakhir Kerajaan Majapahit, Dyah Suraprabhawa kisahnya tercantum dalam Kakawin Pararaton dan secara eksplisit digambarkan pada Prasasti Waringin Pitu bertarikh tahun 1447.

Dari prasasti Pamintihan, 1473 terbukti bahwa yang dimaksud dengan gelar anumerta Sang mokta ring kadaton i çaka 1400 ialah Dyah Suraprabhawa. Jadi Dyah Suraprabhawa mangkat pada tahun 1478.





Pada buku "Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit", pernyataan Pararaton tentang pengganti Hyang Purwawisesa itu didahului oleh dua hal yakni pengisi tahta Kerajaan Tumapel.

Setelah Dyah Suraprabhawa pergi ke Majapahit untuk menjadi raja sebagai pengganti Hyang Wisesa dan hubungan kekeluargaan Dyah Suraprabhawa dengan mendiang Sang Sinagara yang memerintah Majapahit dari tahun 1451 sampai 1453. Memang pernyataan dua hal itu yang membingungkan para sejarawan.

Hal yang pertama bertalian dengan Bhre Pandan Salas, yang naik tahta di Kerajaan Tumapel pada tahun 1466.

Sebab tahta Kerajaan Tumapel itu kosong disebabkan kepergian Dyah Suraprabhawa ke Majapahit untuk menjadi raja di sana.



Ditambahkan bahwa Bhre Pandan Salas hanya memerintah Tumapel selama dua tahun saja. Sesudah itu dia meninggalkan kraton.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content