Awas! Muncul Kasus Cacar Sapi di Jabar, Terungkap Ini Pemicunya
Rabu, 14 Juni 2023 - 14:57 WIB
BANDUNG - Pemprov Jabar mengungkap biang kerok munculnya penyakit lumpy skin disease (LSD) menyusul ditemukannya kasus cacar sapi di beberapa kabupaten/kota di Jabar
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Moh Arifin Soedjayana mengungkapkan, munculnya cacar sapi tak lain karena oknum pedagang hewan nakal masuk ke wilayah Jabar tanpa melalui jalur resmi. Sehingga hewan sapi yang belum dinyatakan layak secara kesehatan diperjualbelikan pada masyarakat.
"Karena tadi, masuk lalu lintas tidak bisa semua kami kendalikan, ada saja yang nakal ke jalan biasa. Tapi kita sudah kirim vaksin ke kabupaten dan kota agar LSD tidak terus tambah," ungkap Arifin dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/6/2023).
Arifin mengatakan, beberapa daerah di Jabar yang ditemukan kasus cacar sapi di antaranya di daerah Kabupaten Bandung dan wilayah pantai utara (pantura).
Meski begitu, sapi yang terkena cacar tidak menyebabkan kematian. Arifin juga menegaskan, kasus penyakit ini sangat sedikit di Jabar dibandingkan penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kemarin yang paling pertama itu di Kabupaten Bandung dari pemasukan hewan dari Jawa dan kami eksekusi, dimatikan. Kemudian ada Bandung Barat dan sekarang ada beberapa di daerah pantura," ujarnya.
Menurut Arifin, hewan sapi yang positif cacar secara umum masih bisa dikonsumsi. Adapun penularan penyakit cacar pada sapi tidak jauh berbeda dengan PMK yakni bisa terjadi lewat airborne.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Moh Arifin Soedjayana mengungkapkan, munculnya cacar sapi tak lain karena oknum pedagang hewan nakal masuk ke wilayah Jabar tanpa melalui jalur resmi. Sehingga hewan sapi yang belum dinyatakan layak secara kesehatan diperjualbelikan pada masyarakat.
"Karena tadi, masuk lalu lintas tidak bisa semua kami kendalikan, ada saja yang nakal ke jalan biasa. Tapi kita sudah kirim vaksin ke kabupaten dan kota agar LSD tidak terus tambah," ungkap Arifin dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/6/2023).
Arifin mengatakan, beberapa daerah di Jabar yang ditemukan kasus cacar sapi di antaranya di daerah Kabupaten Bandung dan wilayah pantai utara (pantura).
Meski begitu, sapi yang terkena cacar tidak menyebabkan kematian. Arifin juga menegaskan, kasus penyakit ini sangat sedikit di Jabar dibandingkan penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kemarin yang paling pertama itu di Kabupaten Bandung dari pemasukan hewan dari Jawa dan kami eksekusi, dimatikan. Kemudian ada Bandung Barat dan sekarang ada beberapa di daerah pantura," ujarnya.
Menurut Arifin, hewan sapi yang positif cacar secara umum masih bisa dikonsumsi. Adapun penularan penyakit cacar pada sapi tidak jauh berbeda dengan PMK yakni bisa terjadi lewat airborne.
tulis komentar anda