Ungkapan Syukur Suparmi, Penjual Jamu Tradisional di Sragen Jadi Tamu Allah

Sabtu, 10 Juni 2023 - 04:30 WIB
Suparmi (68) penjual jamu warga Dukuh Masaran, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, akan berangkat haji Minggu (11/6/2023).
SRAGEN - Suparmi (68) warga Dukuh Masaran, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tidak pernah menyangka bisa berangkat haji. Dia hanya seorang penjual jamu tradisional.

Saat didatangi di rumahnya, Suparmi masih gesit mengupas dan memotong kunyit. Setelah itu, kunyit tersebut ia cuci, kemudian diblender dengan sedikit air matang. Kunyit yang sudah halus, kemudian ia peras hingga menghasilkan jamu dengan warna khasnya kuning.

Air jamu itu lalu ia tuang ke botol jamu dan ditaruh ke keranjang bersama botol-botol yang lain. Botol jamu yang sudah terisi penuh itu, kemudian ia masukkan ke beronjong berwarna hijau yang telah terpasang di sepeda.

Dia mengaku berjualan jamu sejak 1975 atau sejak putri pertamanya baru lahir. Berjualan di pasar sudah sejak 40 tahun.

Pada awalnya, Suparmi berjalan kaki jualan jamu gendong keliling dari kampung ke kampong. Namun, awalnya itu pernah tidak laku sama sekali meski sudah berkeliling.



Baca juga: Sandiaga Uno: Santri Berpotensi Tinggi Kembangkan Ekonomi Kreatif

"Terus ibu saya bilang, saya diminta sabar, memang awalnya mencari pelanggan itu susah," ujarnya. Meski berat, Suparmi tetap melanjutkan usahanya jualan jamu keliling.

Baru sekitar 2005, Suparmi mempunyai sepeda onthel pemberian kakaknya. Menjajakan jamu, berkeliling kampung dengan mengendarai sepeda mini.

Saat itu, Suparmi hidup seorang diri, karena semua anak-anaknya sudah berkeluarga. Sehingga, penghasilan dari jualan jamu, bisa ia sisihkan untuk menabung.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More