Kronologi Pembunuhan Sopir Taksi Online di Malang, 2 Tersangka Rencanakan Sejak 1 Juni
Kamis, 08 Juni 2023 - 18:23 WIB
Keduanya sudah tinggal bersama-sama di rumah kos itu selama tiga bulan terakhir.
"Peran Exca duduk di samping kiri pengemudi, Ahwan ini sebagai eksekutor. Jadi yang menyiapkan tali untuk sarana membunuh, dan si Ahwan masuk melalui pintu belakang, dan duduk persis di belakang pengemudi," terang Wahyu Rizki Saputro.
Ketika di perjalanan menuju Pantai Balekambang dari Desa Dilem, Kepanjen, pada Sabtu sore (3/6/2023) sekitar pukul 16.30 WIB, ketiganya sempat berhenti di sebuah musala di Jalan Raya Wonokerto, Kecamatan Bantur, untuk berhenti.
Setelah salat mereka kembali berjalan, namun kurang lebih satu kilometer, pelaku mengatakan ada barangnya yang tertinggal di musala dan memintanya kembali. Saat itu lokasi berada di tempat sepi kawasan perkebunan tebu.
"Ketika sudah menghentikan di pinggir jalan kosong berada di tanaman-tanaman tebu, dan berhenti, Ihwan langsung mencekikkan tali tambang, langsung dicekik dari belakang, korban tidak bisa memberontak, ditambah si Exca langsung menutupi tubuh korban dari perhatian masyarakat," paparnya.
Selanjutnya, Ahwan langsung mematikan mesin mobil korban ketika mencekik agar korban tidak menginjak pedal gas. Setelah berhasil membunuh korbannya dengan tali, Apris dipindahkan ke bagian belakang mobil.
"Sudah berencana dari awal membunuh, mereka ingin mencari kendaraan dengan cara membunuh, mereka mengetahui ketika driver online seorang laki-laki kalau mobilnya diambil pastinya ada perlawanan, makanya mereka sudah merencanakan dengan matang tugasnya masing-masing dan perlengkapan yang akan digunakan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pengemudi taksi online bernama Apris Fajar Santoso dinyatakan hilang kontak pada Sabtu (3/6/202).
Apris terakhir kali mengantarkan penumpang di aplikasi dari Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang menuju Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Sabtu sore (3/6/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Namun karena tak kunjung ada kabar sang istri sempat menghubungi suaminya, tetapi hilang kontak.
"Peran Exca duduk di samping kiri pengemudi, Ahwan ini sebagai eksekutor. Jadi yang menyiapkan tali untuk sarana membunuh, dan si Ahwan masuk melalui pintu belakang, dan duduk persis di belakang pengemudi," terang Wahyu Rizki Saputro.
Ketika di perjalanan menuju Pantai Balekambang dari Desa Dilem, Kepanjen, pada Sabtu sore (3/6/2023) sekitar pukul 16.30 WIB, ketiganya sempat berhenti di sebuah musala di Jalan Raya Wonokerto, Kecamatan Bantur, untuk berhenti.
Setelah salat mereka kembali berjalan, namun kurang lebih satu kilometer, pelaku mengatakan ada barangnya yang tertinggal di musala dan memintanya kembali. Saat itu lokasi berada di tempat sepi kawasan perkebunan tebu.
"Ketika sudah menghentikan di pinggir jalan kosong berada di tanaman-tanaman tebu, dan berhenti, Ihwan langsung mencekikkan tali tambang, langsung dicekik dari belakang, korban tidak bisa memberontak, ditambah si Exca langsung menutupi tubuh korban dari perhatian masyarakat," paparnya.
Selanjutnya, Ahwan langsung mematikan mesin mobil korban ketika mencekik agar korban tidak menginjak pedal gas. Setelah berhasil membunuh korbannya dengan tali, Apris dipindahkan ke bagian belakang mobil.
"Sudah berencana dari awal membunuh, mereka ingin mencari kendaraan dengan cara membunuh, mereka mengetahui ketika driver online seorang laki-laki kalau mobilnya diambil pastinya ada perlawanan, makanya mereka sudah merencanakan dengan matang tugasnya masing-masing dan perlengkapan yang akan digunakan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pengemudi taksi online bernama Apris Fajar Santoso dinyatakan hilang kontak pada Sabtu (3/6/202).
Apris terakhir kali mengantarkan penumpang di aplikasi dari Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang menuju Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Sabtu sore (3/6/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Namun karena tak kunjung ada kabar sang istri sempat menghubungi suaminya, tetapi hilang kontak.
tulis komentar anda