Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Banyuwangi: Punya Lembaga Pendidikan, Jarang Berinteraksi
Minggu, 04 Juni 2023 - 10:34 WIB
ilustrasi
BANYUWANGI - Warga Banyuwangi diamankan Detasemen Khusus ( Densus ) 88 Mabes Polri. Warga bernama SN ini ternyata juga memiliki lembaga pendidikan mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga merupakan pengajar sekaligus advokat.
Kepala Dusun Susukan Kidul Hairiyah menyatakan, SN merupakan warganya yang diamankan Densus 88 Mabes Polri. Keluarganya diketahui merupakan taat beragama dan ayahnya adalah guru mengaji.
"Asli orang Susukan Kidul, ayahnya guru ngaji. Dari kecil di sini," kata Hairiyah, dikonfirmasi wartawan pada Minggu pagi (4/6/2023).
Baca juga: Jadi Wali Santri, Menpan-RB Azwar Anas Puji Sistem Pendidikan Sekolah Progresif Bumi Shalawat
Hairiyah menambahkan, sehari-harinya selain berprofesi sebagai advokat dan dosen, ia merupakan pemilik lembaga PAUD dan kerap menerima siswa untuk melakukan tes pendidikan kejar paket.
"Yang punya ini lembaga pendidikan seperti TK gitu dan kadang ada yang ujian kejar paket A atau C gitu di sini," kata dia.
Kendati memiliki lembaga pendidikan, Hairiyah menyebut warga jarang melihat aktivitas SN di rumah. Beberapa warga hanya melihat SN sesekali di rumahnya.
"Bapaknya (SN) ini dosen dan pengacara. Jarang di rumah, tiga hari sekali, kadang dua hari sekali baru di rumah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gladag Haidir Sidqi mengaku telah mendapat konfirmasi soal penangkapan warganya itu dari aparat.
"Informasinya begitu. Tapi yang jelas, kami selaku kepala desa tahu kejadian itu setelah selesai kejadian," ungkap Haidir Sidqi, dikonfirmasi terpisah.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Mabes Polri melakukan penangkapan terduga teroris di Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (3/6/2023). Pria terduga teroris itu berinisial SN, warga Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai dari jaringan mana SN ini.
Kepala Dusun Susukan Kidul Hairiyah menyatakan, SN merupakan warganya yang diamankan Densus 88 Mabes Polri. Keluarganya diketahui merupakan taat beragama dan ayahnya adalah guru mengaji.
"Asli orang Susukan Kidul, ayahnya guru ngaji. Dari kecil di sini," kata Hairiyah, dikonfirmasi wartawan pada Minggu pagi (4/6/2023).
Baca juga: Jadi Wali Santri, Menpan-RB Azwar Anas Puji Sistem Pendidikan Sekolah Progresif Bumi Shalawat
Hairiyah menambahkan, sehari-harinya selain berprofesi sebagai advokat dan dosen, ia merupakan pemilik lembaga PAUD dan kerap menerima siswa untuk melakukan tes pendidikan kejar paket.
"Yang punya ini lembaga pendidikan seperti TK gitu dan kadang ada yang ujian kejar paket A atau C gitu di sini," kata dia.
Kendati memiliki lembaga pendidikan, Hairiyah menyebut warga jarang melihat aktivitas SN di rumah. Beberapa warga hanya melihat SN sesekali di rumahnya.
"Bapaknya (SN) ini dosen dan pengacara. Jarang di rumah, tiga hari sekali, kadang dua hari sekali baru di rumah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gladag Haidir Sidqi mengaku telah mendapat konfirmasi soal penangkapan warganya itu dari aparat.
"Informasinya begitu. Tapi yang jelas, kami selaku kepala desa tahu kejadian itu setelah selesai kejadian," ungkap Haidir Sidqi, dikonfirmasi terpisah.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Mabes Polri melakukan penangkapan terduga teroris di Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (3/6/2023). Pria terduga teroris itu berinisial SN, warga Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai dari jaringan mana SN ini.
(msd)
tulis komentar anda