Kasus Positif COVID-19 Meluas, IGD RSUD Blitar Ditutup
Kamis, 23 Juli 2020 - 19:14 WIB
BLITAR - Jumlah kasus positif COVID-19 di lingkungan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar terus meningkat dari 21 kasus menjadi 30 kasus.
Untuk memutus penyebaran virus, manajemen rumah sakit menutup pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama empat hari kedepan (24-27 Juli 2020).
(Baca juga: Gelar Operasi Patuh Semeru, Polda Jatim Terjunkan 3.073 Personel )
"Kami tutup empat hari (IGD), "ujar Direktur Utama RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Endah Woro Utami kepada wartawan Kamis (23/7/2020). Dengan penutupan sementara tersebut, RSUD Ngudi Waluyo praktis tidak menerima pasien baru. Setiap pasien baru akan dialihkan ke rumah sakit lain terdekat.
"Selama penutupan akan dilakukan protokol general cleaning, "kata Endah Woro. Sementara untuk penambahan kasus positif COVID-19 yang terhitung Kamis (23/7) menjadi 30 kasus, perinciannya 5 dokter, 14 perawat dan 11 tenaga administrasi.
Penambahan kasus tersebut akibat terjadinya transmisi lokal (penularan) yang awalnya dibawa klaster komunitas pesepeda atau gowes. Menurut Endah Woro, jumlah kasus dimungkinkan masih akan bertambah.
(Baca juga: Pemakzulan Bupati Jember, Khofifah: Kita Tunggu Fatwa MA )
"Kemungkinan masih bisa tambah. Kita kembangkan tracingnya, "jelas Endah Woro. Tracing kepada semua yang teridentifikasi pernah berkontak erat dengan pasien akan terus dikembangkan.
Endah Woro menegaskan akan berupaya keras memastikan sampai dimana COVID-19 telah menulari lingkungan RSUD Ngudi Waluyo. Setiap ditemukan positif, pihaknya langsung bergerak cepat melakukan tracing sekaligus melakukan swab test.
Termasuk kepada keluarga tenaga kesehatan yang berkontak erat, pihaknya juga langsung melaporkan ke dinas kesehatan. "Begitulah tracing yang sebenarnya. Kita tujuannya jujur untuk memutus penularan COVID-19, "tegas Endah Woro.
Sebelumnya, sebanyak 21 tenaga kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar terkonfirmasi positif COVID-19. Semuanya masuk kategori Orang tanpa Gejala (OTG) dan langsung diisolasi. Virus COVID-19 pertama kali dibawa salah seorang tenaga kesehatan yang tergabung dalam komunitas gowes. Dalam sehari, jumlah kasus meningkat menjadi 30 kasus.
Untuk memutus penyebaran virus, manajemen rumah sakit menutup pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama empat hari kedepan (24-27 Juli 2020).
(Baca juga: Gelar Operasi Patuh Semeru, Polda Jatim Terjunkan 3.073 Personel )
"Kami tutup empat hari (IGD), "ujar Direktur Utama RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Endah Woro Utami kepada wartawan Kamis (23/7/2020). Dengan penutupan sementara tersebut, RSUD Ngudi Waluyo praktis tidak menerima pasien baru. Setiap pasien baru akan dialihkan ke rumah sakit lain terdekat.
"Selama penutupan akan dilakukan protokol general cleaning, "kata Endah Woro. Sementara untuk penambahan kasus positif COVID-19 yang terhitung Kamis (23/7) menjadi 30 kasus, perinciannya 5 dokter, 14 perawat dan 11 tenaga administrasi.
Penambahan kasus tersebut akibat terjadinya transmisi lokal (penularan) yang awalnya dibawa klaster komunitas pesepeda atau gowes. Menurut Endah Woro, jumlah kasus dimungkinkan masih akan bertambah.
(Baca juga: Pemakzulan Bupati Jember, Khofifah: Kita Tunggu Fatwa MA )
"Kemungkinan masih bisa tambah. Kita kembangkan tracingnya, "jelas Endah Woro. Tracing kepada semua yang teridentifikasi pernah berkontak erat dengan pasien akan terus dikembangkan.
Endah Woro menegaskan akan berupaya keras memastikan sampai dimana COVID-19 telah menulari lingkungan RSUD Ngudi Waluyo. Setiap ditemukan positif, pihaknya langsung bergerak cepat melakukan tracing sekaligus melakukan swab test.
Termasuk kepada keluarga tenaga kesehatan yang berkontak erat, pihaknya juga langsung melaporkan ke dinas kesehatan. "Begitulah tracing yang sebenarnya. Kita tujuannya jujur untuk memutus penularan COVID-19, "tegas Endah Woro.
Sebelumnya, sebanyak 21 tenaga kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar terkonfirmasi positif COVID-19. Semuanya masuk kategori Orang tanpa Gejala (OTG) dan langsung diisolasi. Virus COVID-19 pertama kali dibawa salah seorang tenaga kesehatan yang tergabung dalam komunitas gowes. Dalam sehari, jumlah kasus meningkat menjadi 30 kasus.
(msd)
tulis komentar anda