Komisi VI DPR Minta Pertamina Jaga Ketahanan Energi Nasional
Minggu, 28 Mei 2023 - 06:34 WIB
TASIKMALAYA - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengapresiasi kinerja Pertamina yang sudah memantau kondisi ketahanan energi nasional yang dinamis secara berkala.
Menurut Anggota Komisi VI DPR RI M. Husein Fadlulloh, ketahanan energi nasional dapat dinilai berdasarkan pendekatan empat aspek, yaitu harga terjangkau (affordability), kemampuan akses (accessibility), ketersediaan energi (availability) dan ramah lingkungan (acceptability).
Ia menyebut, aspek tersebut dipengaruhi oleh berbagai lingkungan strategis baik internal maupun eksternal.
"Antara lain perkembangan pasokan dan kebutuhan energi, investasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur, dampak kebijakan dan regulasi sektor dan lintas sektor terkait," kata Husein saat Sosialisasi Peran Pertamina Hulu Energi untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional yang digelar di Hotel Horison, Jalan Yudanegara, Cihideung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (27/5/2023).
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra menyebut, aspek affordability didefinisikan sebagai keterjangkauan konsumen terhadap harga energi.
"Aspek ini memiliki empat indikator, yaitu produktivitas energi, harga BBM/LPG, harga listrik dan harga gas bumi," ucapnya.
Husein juga menilai, sebagai Sub Holding Upstream, Pertamina berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional. Pada tahun 2022, kata Husein, Pertamina berkontribusi sebesar 68 persen dalam produksi minyak nasional dan 34 persen produksi gas nasional.
"PHE terus melakukan upaya eksplorasi secara massif dan agresif sebagai komitmen dalam berkontribusi untuk pencapaian ketahanan energi nasional. Hal tersebut tentunya dilakukan dengan selalu mengedepankan aspek HSSE and Operational Excellence," jelasnya.
Husein pun berharap, Pertamina dapat menjaga komitmennya pada 10 Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.
"PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmental friendly, socially responsible dan good governance," katanya.
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
Menurut Anggota Komisi VI DPR RI M. Husein Fadlulloh, ketahanan energi nasional dapat dinilai berdasarkan pendekatan empat aspek, yaitu harga terjangkau (affordability), kemampuan akses (accessibility), ketersediaan energi (availability) dan ramah lingkungan (acceptability).
Ia menyebut, aspek tersebut dipengaruhi oleh berbagai lingkungan strategis baik internal maupun eksternal.
Baca Juga
"Antara lain perkembangan pasokan dan kebutuhan energi, investasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur, dampak kebijakan dan regulasi sektor dan lintas sektor terkait," kata Husein saat Sosialisasi Peran Pertamina Hulu Energi untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional yang digelar di Hotel Horison, Jalan Yudanegara, Cihideung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (27/5/2023).
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra menyebut, aspek affordability didefinisikan sebagai keterjangkauan konsumen terhadap harga energi.
"Aspek ini memiliki empat indikator, yaitu produktivitas energi, harga BBM/LPG, harga listrik dan harga gas bumi," ucapnya.
Baca Juga
Husein juga menilai, sebagai Sub Holding Upstream, Pertamina berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional. Pada tahun 2022, kata Husein, Pertamina berkontribusi sebesar 68 persen dalam produksi minyak nasional dan 34 persen produksi gas nasional.
"PHE terus melakukan upaya eksplorasi secara massif dan agresif sebagai komitmen dalam berkontribusi untuk pencapaian ketahanan energi nasional. Hal tersebut tentunya dilakukan dengan selalu mengedepankan aspek HSSE and Operational Excellence," jelasnya.
Husein pun berharap, Pertamina dapat menjaga komitmennya pada 10 Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.
"PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmental friendly, socially responsible dan good governance," katanya.
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
(don)
tulis komentar anda