Wapres Buka Seminar Nasional 'Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia' di Tidore Kepulauan
Sabtu, 13 Mei 2023 - 14:49 WIB
TIDORE KEPULAUAN - Indonesia memiliki berbagai kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tak terkecuali kekayaan rempah. Salah satunya, Provinsi Maluku Utara yang berperan dalam sejarah Indonesia dan Eropa terutama terkait dengan ekspansi rempah yang telah menarik perdagangan di seluruh dunia.
Hal ini dibahas oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, K.H Ma’ruf Amin dalam acara Pembukaan Seminar Nasional Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan pada hari Kamis, 11 Mei 2023.
Acara seminar yang bertajuk “Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia, Enrique Maluku Pengeliling Dunia Pertama dari Tidore” ini bertujuan untuk membedah pengetahuan dan informasi seputar sejarah nusantara dan dapat menghasilkan masukan yang komprehensif kepada pemerintah guna memperkuat jalur rempah nusantara sebagai jalan peradaban.
“Saya ingin memaknai seminar ini bukan hanya sekedar membedah buku seputar sejarah nusantara, namun lebih jauh bahwa Maluku Utara memiliki peran strategis dalam lintasan sejarah peradaban dunia dan saya yakin Maluku Utara dapat tumbuh menjadi pusat gravitasi ekonomi global dan kawasan Indo Pasifik di masa yang akan datang,” ujar Wapres, K.H Ma’ruf Amin dalam sambutannya.
Pada abad ke-16, perdagangan rempah-rempah menjadi sangat penting bagi bangsa Eropa yang mencari keuntungan besar di wilayah Asia Tenggara. Di tahun 1512, Ferdinand Magellan, seorang penjelajah Spanyol, mencapai Pulau Tidore dan menemukan rempah-rempah yang sangat berharga saat masa kejayaan Sultan Al Mansur (1521-1526).
Pada tahun 1529, Sultan Al Mansur dari Tidore membuka kesempatan bagi bangsa Spanyol untuk masuk ke dalam perdagangan dan mengambil alih rempah-rempah tersebut.
Sejarah peradaban rempah nusantara ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kemajuan dalam perdagangan rempah sejak dahulu kala, sehingga menjadi pemantik semangat dalam membangun kembali kejayaan rempah di Maluku Utara.
“Kesuksesan masa silam ini bukan semata hikayat untuk anak dan cucu kita, melainkan juga menjadi pengobar semangat untuk menghidupkan kembali kejayaan bumi Maluku Utara,” tutur Wapres.
K.H Ma’ruf Amin mengungkapkan gagasan bahwa rempah bukan hanya sekedar komoditas unggulan ekonomi, namun membangun sejarah peradaban yang plural.
Hal ini dibahas oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, K.H Ma’ruf Amin dalam acara Pembukaan Seminar Nasional Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan pada hari Kamis, 11 Mei 2023.
Acara seminar yang bertajuk “Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia, Enrique Maluku Pengeliling Dunia Pertama dari Tidore” ini bertujuan untuk membedah pengetahuan dan informasi seputar sejarah nusantara dan dapat menghasilkan masukan yang komprehensif kepada pemerintah guna memperkuat jalur rempah nusantara sebagai jalan peradaban.
“Saya ingin memaknai seminar ini bukan hanya sekedar membedah buku seputar sejarah nusantara, namun lebih jauh bahwa Maluku Utara memiliki peran strategis dalam lintasan sejarah peradaban dunia dan saya yakin Maluku Utara dapat tumbuh menjadi pusat gravitasi ekonomi global dan kawasan Indo Pasifik di masa yang akan datang,” ujar Wapres, K.H Ma’ruf Amin dalam sambutannya.
Pada abad ke-16, perdagangan rempah-rempah menjadi sangat penting bagi bangsa Eropa yang mencari keuntungan besar di wilayah Asia Tenggara. Di tahun 1512, Ferdinand Magellan, seorang penjelajah Spanyol, mencapai Pulau Tidore dan menemukan rempah-rempah yang sangat berharga saat masa kejayaan Sultan Al Mansur (1521-1526).
Pada tahun 1529, Sultan Al Mansur dari Tidore membuka kesempatan bagi bangsa Spanyol untuk masuk ke dalam perdagangan dan mengambil alih rempah-rempah tersebut.
Sejarah peradaban rempah nusantara ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kemajuan dalam perdagangan rempah sejak dahulu kala, sehingga menjadi pemantik semangat dalam membangun kembali kejayaan rempah di Maluku Utara.
“Kesuksesan masa silam ini bukan semata hikayat untuk anak dan cucu kita, melainkan juga menjadi pengobar semangat untuk menghidupkan kembali kejayaan bumi Maluku Utara,” tutur Wapres.
K.H Ma’ruf Amin mengungkapkan gagasan bahwa rempah bukan hanya sekedar komoditas unggulan ekonomi, namun membangun sejarah peradaban yang plural.
tulis komentar anda