Jalan di KBB Rusak karena Longsor, Akses Kendaraan Lumpuh Tak Bisa Melintas
Sabtu, 06 Mei 2023 - 01:53 WIB
BANDUNG BARAT - Hujan deras mengakibatkan jalan penghubung antar dua desa di Kampung Lengensari RT 02/08, Desa Rancasenggang, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami longsor.
Longsor ini mengakibatkan badan jalan sekitar 30 meter sebagai jalur penghubung Desa Rancasenggang dan Weninggalih itu ambles karena tergerus air hujan. Akibatnya kendaraan roda dua ataupun roda empat tidak bisa melintas.
"Longsor memutus akses jalan antara dua desa, sehingga warga yang mau bepergian atau melakukan aktivitasnya harus jalan kaki," kata Kepala Desa Rancasengang, Asep Hendra FH, Jumat (5/5/2023).
Baca juga: Tragis! 2 Balita Kakak Beradik di Sumedang Tewas Terjebak Api di Dalam Rumah
Dikatakannya, hingga kini akses kendaraan belum bisa melintas, bahkan untuk pejalan kaki juga masih sulit dilewati. Untuk sementara waktu pihaknya baru bisa membuat jembatan bambu supaya pejalan kaki tetap tetap bisa melintas.
Bencana longsor tersebut dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi, pada Kamis (4/5/2023) dini hari. Ditambah kondisi tanah dan tingkat kemiringan jalan di lokasi kejadian cukup curam serta tanpa penahan tanah. Sehingga ketika debit air hujan meningkat rawan terjadi longsor.
"Informasi yang didapat kejadiannya sekitar dini hari, pemicunya karena hujan deras dengan waktu cukup panjang," kata dia.
Menurutnya, saat ini aparat gabungan bersama masyarakat masih melakukan kerjabakti pembersihan material longsor dan membuka akses jalan baru supaya mobilitas warga bisa lancar kembali. Rencananya hal itu juga akan diteruskan besok supaya kendaraan bisa melintas.
"Paling kami kerja bakti untuk buka akses jalan baru, karena jalan lama yang tergerus longsor amblas sedalam empat meter, jadi gak mungkin bisa dipakai," pungkasnya.
Longsor ini mengakibatkan badan jalan sekitar 30 meter sebagai jalur penghubung Desa Rancasenggang dan Weninggalih itu ambles karena tergerus air hujan. Akibatnya kendaraan roda dua ataupun roda empat tidak bisa melintas.
"Longsor memutus akses jalan antara dua desa, sehingga warga yang mau bepergian atau melakukan aktivitasnya harus jalan kaki," kata Kepala Desa Rancasengang, Asep Hendra FH, Jumat (5/5/2023).
Baca juga: Tragis! 2 Balita Kakak Beradik di Sumedang Tewas Terjebak Api di Dalam Rumah
Dikatakannya, hingga kini akses kendaraan belum bisa melintas, bahkan untuk pejalan kaki juga masih sulit dilewati. Untuk sementara waktu pihaknya baru bisa membuat jembatan bambu supaya pejalan kaki tetap tetap bisa melintas.
Bencana longsor tersebut dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi, pada Kamis (4/5/2023) dini hari. Ditambah kondisi tanah dan tingkat kemiringan jalan di lokasi kejadian cukup curam serta tanpa penahan tanah. Sehingga ketika debit air hujan meningkat rawan terjadi longsor.
"Informasi yang didapat kejadiannya sekitar dini hari, pemicunya karena hujan deras dengan waktu cukup panjang," kata dia.
Menurutnya, saat ini aparat gabungan bersama masyarakat masih melakukan kerjabakti pembersihan material longsor dan membuka akses jalan baru supaya mobilitas warga bisa lancar kembali. Rencananya hal itu juga akan diteruskan besok supaya kendaraan bisa melintas.
"Paling kami kerja bakti untuk buka akses jalan baru, karena jalan lama yang tergerus longsor amblas sedalam empat meter, jadi gak mungkin bisa dipakai," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda