Heboh, Terduga Pelaku Pencabulan Ditemukan Tewas di Semak Belukar Perhutani
Senin, 01 Mei 2023 - 09:21 WIB
BANYUWANGI - Penemuan jasad pria menghebohkan warga di kawasan Rowo Biru, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. Jenazah ditemukan oleh warga usai mencium bau busuk menyengat di semak belukar kawasan Perhutani Banyuwangi selatan.
Kapolsek Siliragung AKP Mujiono menyatakan, dari hasil investigasi dan penyelidikan polisi jasad pria berinisial W (35) warga Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, ternyata diduga merupakan pelaku pencabulan kepada bocah berusia 9 tahun.
"Dugaan pencabulannya terjadi pada Maret lalu, baru dilaporkan Kamis 27 April," ucap Mujiono dikonfirmasi pada Senin pagi (1/5/2023).
Sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk pengajian visum untuk mendalami penyebab kematian W yang diduga telah membusuk akibat meninggal tiga hari. Ia juga belum berani menyimpulkan apakah W terduga pelaku pencabulan melakukan aksi bunuh diri, sebab di tubuhnya memang tidak ditemukan tanda kekerasan.
"Informasi yang kami terima, WS cenderung memiliki banyak masalah keluarga. Kami masih dalami untuk itu (indikasi bunuh diri atau korban kejahatan)," ujar Mujiono.
Dijelaskan, jenazah W ditemukan membusuk pada Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 14.00 WIB di hutan kawasan Perhutani RPH Purwosari KPH Banyuwangi selatan.
Warga awalnya mencium bau tidak sedap di sekitar lokasi dan mengira bau itu datang dari bangkai ular atau hewan lain yang mati. "Awalnya dikira bau dari bangkai hewan, tapi saat saksi mencari asal bau busuk itu ternyata berasal dari jasad manusia," papar dia.
Saat ditemukan jenazah dalam posisi tengkurap masih lengkap menggunakan baju dan jeans pendek. Di samping kaki sebelah kanan terdapat senter kepala, di tangan sebelah kanan memegang sebuah handphone merk samsung.
Baca: Warga Pandeglang Tangkap Buaya yang Sempat Terkam dan Seret Pemancing ke Sungai.
"Sekitar 500 meter ditemukan satu unit sepeda motor honda supra warna hitam Nopol P 6348 YO. Diduga itu motor korban. Dari hasil identifikasi, korban sudah meninggal 3 hari sejak sebelum ditemukan," ungkapnya.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluarga menolak autopsi dan meminta jenazah langsung dimakamkan," pungkasnya.
Lihat Juga: KMHDI Dorong Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo Banyuwangi Dapat Manfaat Pengelolaan Retribusi
Kapolsek Siliragung AKP Mujiono menyatakan, dari hasil investigasi dan penyelidikan polisi jasad pria berinisial W (35) warga Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, ternyata diduga merupakan pelaku pencabulan kepada bocah berusia 9 tahun.
"Dugaan pencabulannya terjadi pada Maret lalu, baru dilaporkan Kamis 27 April," ucap Mujiono dikonfirmasi pada Senin pagi (1/5/2023).
Sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk pengajian visum untuk mendalami penyebab kematian W yang diduga telah membusuk akibat meninggal tiga hari. Ia juga belum berani menyimpulkan apakah W terduga pelaku pencabulan melakukan aksi bunuh diri, sebab di tubuhnya memang tidak ditemukan tanda kekerasan.
"Informasi yang kami terima, WS cenderung memiliki banyak masalah keluarga. Kami masih dalami untuk itu (indikasi bunuh diri atau korban kejahatan)," ujar Mujiono.
Dijelaskan, jenazah W ditemukan membusuk pada Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 14.00 WIB di hutan kawasan Perhutani RPH Purwosari KPH Banyuwangi selatan.
Warga awalnya mencium bau tidak sedap di sekitar lokasi dan mengira bau itu datang dari bangkai ular atau hewan lain yang mati. "Awalnya dikira bau dari bangkai hewan, tapi saat saksi mencari asal bau busuk itu ternyata berasal dari jasad manusia," papar dia.
Saat ditemukan jenazah dalam posisi tengkurap masih lengkap menggunakan baju dan jeans pendek. Di samping kaki sebelah kanan terdapat senter kepala, di tangan sebelah kanan memegang sebuah handphone merk samsung.
Baca: Warga Pandeglang Tangkap Buaya yang Sempat Terkam dan Seret Pemancing ke Sungai.
"Sekitar 500 meter ditemukan satu unit sepeda motor honda supra warna hitam Nopol P 6348 YO. Diduga itu motor korban. Dari hasil identifikasi, korban sudah meninggal 3 hari sejak sebelum ditemukan," ungkapnya.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluarga menolak autopsi dan meminta jenazah langsung dimakamkan," pungkasnya.
Lihat Juga: KMHDI Dorong Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo Banyuwangi Dapat Manfaat Pengelolaan Retribusi
(nag)
tulis komentar anda