UNS Siapkan Rumah Singgah MER-C bagi Civitas Akademika Positif COVID-19

Selasa, 21 Juli 2020 - 17:41 WIB
Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho saat jumpa pers secara daring, Selasa (21/7/2020). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
SOLO - Universitas Sebelas Maret ( UNS ) Solo mendirikan rumah singgah bagi sivitas akademikanya yang positif COVID-19 . Rumah singgah berada di belakang Rumah Sakit (RS) UNS.

Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho mengatakan, rumah singgah yang diberi nama Gedung Medical Education Reseach Centre (MER-C) dengan kapasitas 60 tempat tidur. Rumah singgah diperuntukkan untuk merawat sivitas akademika UNS yang positif COVID-19 namun tanpa gejala. (Baca juga: 2 Anggota KKSB Pimpinan Egianus Kogoya Tewas Ditembak di Nduga Papua)

"Jumlah pasien positif COVID-19 di Solo Raya akhir-akhir ini mengalami kenaikan. Maka dari itu, kami dari UNS menyiapkan rumah singgah," kata Jamal Wiwoho saat jumpa pers melalui daring, Selasa (21/7/2020). (Baca juga: PDIP Gunungkidul Mulai Pecah, Wakil Ketua DPC Mundur)



Diungkapkannya, pada tanggal 11-12 Juli 20200 kemarin, RS UNS menerima 25 pasien positif COVID-19 dari RSUD Dr Moewardi Solo. Mereka adalah residen, dokter spesialis dan tenaga administrasi untuk menjalani isolasi di RS UNS.

"Pagi ini kami mendapat info dari RS UNS bahwa hingga saat ini merawat 72 pasien, yang terdiri dari 67 positif COVID-19 dan 5 masih menunggu hasil swab,” terangnya. Karena cukup banyak maka para pasien ditempatkan di bangsal khusus COVID-19, yaitu di lantai 5 dan 7 dengan kapasitas 80 tempat tidur.

RS UNS sangat ketat menjalankan prosedur pencegahan COVID-19. "Kami mengimbau kepada masyarakat luas khususnya yang berada di wilayah Solo dan sekitarnya untuk disiplin dan melakukan 3M yaitu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun karena pandemi COVID-19 belum berakhir," tegasnya.

Direktur RS UNS Solo, Hartono menambahkan, selama dua Minggu terakhir terjadi peningkatan kasus COVID-19. "Jadi pemeriksaan di Lab kami itu mengalami peningkatan,” terang Hartono. Untuk itu, pihaknya mendesak Pemkot dan Pemda di eks Karesidenan Surakarta untuk membuat kebijakan yang ketat terkait dengan physical distancing, pakai masker karena banyak masyarakat yang belum paham.

Masih banyak dijumpai di tempat keramaian, belum menerapkan jaga jarak, dan belum disiplin pakai masker. Sehingga Pemda perlu membuat aturan ketat,” tandasnya. Dia juga menghimbau masyarakat tidak keluar rumah jika tidak penting. Jika terpaksa harus keluar rumah untuk menjalankan aktivitas pekerjaan, maka upayakan menjaga jarak dengan orang lain dan disiplin memakai masker dan sebisa mungkin sering cuci tangan dengan sabun.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content