Pusaka Sakti Menangkan Mataram dalam Perang Saudara Melawan Pasukan Pati
Jum'at, 28 April 2023 - 05:38 WIB
Pangeran mahkota menjadi marah, berkali-kali menusuk pamannya Adipati Pragola dengan tombaknya, tetapi tidak dapat melukainya. Dari atas kuda, Pragola memukul kemenakannya dengan pangkal tombaknya sehingga keponakannya itu jatuh, lalu dibawa ke Prambanan. Pragola pergi, membuat kubu tahanan dari batang-batang pohon kelapa di Dengkeng.
Ketika Senopati memberitahukan hal itu kepada istrinya, kakak perempuan Pragola, bahwa saudaranya telah menusuk kemenakannya dengan tombak, ia menjawab, "Kalau begitu, saya tidak berkeberatan jika ia dibunuh, karena ia orang jahat." Senopati pun berangkat ke medan perang dengan naik kuda.
Setelah beristirahat di Prambanan, lewat tengah malam melanjutkan perjalanan lagi. Di luar benteng Pragola, pasukan Mataram berteriak-teriak, dan canang Ki Bicak dipukul bertalu - talu.
Pusaka keris Kiai Culik Mandaraka berhasil mematahkan tiga batang pohon kelapa pagar benteng, sehingga Senopati bisa memasukinya dengan naik kuda. Pragola melarikan diri, sedangkan Dengkeng dibanjiri lahar dari letusan gunung.
Ketika Pragola tiba di Pati, ia memanggil bupati - bupati di sekitarnya, dan segera menyusun bala tentara. Pasukan Mataram yang mengejar Pragola mengadakan serangan dan mengalahkan musuh. Banyak yang tenggelam di dalam sungai serangan yang banjir. Namun tidak diketahui pasti bagaimana nasib dari Adipati Pragola apakah tewas ataukah selamat masih hidup.
Ketika Senopati memberitahukan hal itu kepada istrinya, kakak perempuan Pragola, bahwa saudaranya telah menusuk kemenakannya dengan tombak, ia menjawab, "Kalau begitu, saya tidak berkeberatan jika ia dibunuh, karena ia orang jahat." Senopati pun berangkat ke medan perang dengan naik kuda.
Setelah beristirahat di Prambanan, lewat tengah malam melanjutkan perjalanan lagi. Di luar benteng Pragola, pasukan Mataram berteriak-teriak, dan canang Ki Bicak dipukul bertalu - talu.
Pusaka keris Kiai Culik Mandaraka berhasil mematahkan tiga batang pohon kelapa pagar benteng, sehingga Senopati bisa memasukinya dengan naik kuda. Pragola melarikan diri, sedangkan Dengkeng dibanjiri lahar dari letusan gunung.
Ketika Pragola tiba di Pati, ia memanggil bupati - bupati di sekitarnya, dan segera menyusun bala tentara. Pasukan Mataram yang mengejar Pragola mengadakan serangan dan mengalahkan musuh. Banyak yang tenggelam di dalam sungai serangan yang banjir. Namun tidak diketahui pasti bagaimana nasib dari Adipati Pragola apakah tewas ataukah selamat masih hidup.
(nag)
Lihat Juga :
tulis komentar anda