Melihat Suasana Rest Area KM 166 Cipali Majalengka saat Arus Mudik
Minggu, 16 April 2023 - 17:04 WIB
MAJALENGKA - Seiring dengan dimulainya pergerakan mudik dari wilayah Jabodetabek ke sejumlah daerah di Jawa Barat bagian Timur dan daerah-daerah di Jawa Tengah, DIY, serta Jawa Timur suasana di rest area semakin ramai. Salah satunya Rest Area KM 166, yang terletak di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka pada Minggu (16/4/2023).
Kendati terlihat cukup ramai, tetapi pemudik yang berhenti di rest area itu masih sangat leluasa berkegiatan. Mereka terlihat masih bisa bercengkrama secara leluasa dengan sanak saudara, atau menikmati makan di warung-warung yang ada di rest area, tanpa harus lama menunggu antrean.
Begitu juga di toilet, belum ada antrean dari para pemudik. Sehingga mereka masih bisa leluasa memanfaatkan toilet reguler yang ada di areal Masjid. Toilet sendiri menjadi sasaran pemudik saat masuk rest area, sehingga kerap terjadi antrean panjang.
"Sengaja mudik lebih awal, biar nggak kena macet. Ini sekeluarga, karena kebetulan anak juga belum sekolah. Jadi ya udah, kita mudik sekarang. Alhamdulillah, lancar," kata Sekar, yang mengaku dari Bekasi dan mudik ke Sragen, saat istirahat di rest area 166.
Dalan hal fasilitas, pengelola rest area KM 166 menyiapkan toilet tambahan di beberapa titik. Hal itu untuk mengantisipasi adanya lonjakan pemudik pada masa puncak mendatang. "Ada penambahan fasilitas toilet portable, sebanyak 20 unit," kata Manajer Operasional Rest Area KM 166 Pijar Alam Bolviar
Sementara, pengalaman hari libur sebelumnya, baik Nataru maupun idul fitri, kepadatan di rest area kerap mengalami lonjakan setiap kali menjelang tiba waktu Salat. Kepadatan akan semakin terasa pada dua waktu yakni menjelang Asar dan Magrib.
Untuk mengantisipasi penumpukan yang semakin parah, pihak pengelola rest area kerap mengingatkan agar pengguna jalan tidak terlalu lama beristirahat, guna memberi kesempatan kepada orang lain.
Sementara, selain tempat makan, rest area 166 juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya, seperti SPBU dan Masjid dengan gaya arsitektur yang unik. Masjid dengan ukuran yang cukup besar itu, kental dengan suasana Terakota, yang kini jadi khas dari Kabupaten Majalengka.
Lihat Juga: Menteri Karding Minta Jajaran Bantu Kembalikan Ijazah hingga Akte Milik Mila meski Nonprosedural
Kendati terlihat cukup ramai, tetapi pemudik yang berhenti di rest area itu masih sangat leluasa berkegiatan. Mereka terlihat masih bisa bercengkrama secara leluasa dengan sanak saudara, atau menikmati makan di warung-warung yang ada di rest area, tanpa harus lama menunggu antrean.
Baca Juga
Begitu juga di toilet, belum ada antrean dari para pemudik. Sehingga mereka masih bisa leluasa memanfaatkan toilet reguler yang ada di areal Masjid. Toilet sendiri menjadi sasaran pemudik saat masuk rest area, sehingga kerap terjadi antrean panjang.
"Sengaja mudik lebih awal, biar nggak kena macet. Ini sekeluarga, karena kebetulan anak juga belum sekolah. Jadi ya udah, kita mudik sekarang. Alhamdulillah, lancar," kata Sekar, yang mengaku dari Bekasi dan mudik ke Sragen, saat istirahat di rest area 166.
Dalan hal fasilitas, pengelola rest area KM 166 menyiapkan toilet tambahan di beberapa titik. Hal itu untuk mengantisipasi adanya lonjakan pemudik pada masa puncak mendatang. "Ada penambahan fasilitas toilet portable, sebanyak 20 unit," kata Manajer Operasional Rest Area KM 166 Pijar Alam Bolviar
Sementara, pengalaman hari libur sebelumnya, baik Nataru maupun idul fitri, kepadatan di rest area kerap mengalami lonjakan setiap kali menjelang tiba waktu Salat. Kepadatan akan semakin terasa pada dua waktu yakni menjelang Asar dan Magrib.
Untuk mengantisipasi penumpukan yang semakin parah, pihak pengelola rest area kerap mengingatkan agar pengguna jalan tidak terlalu lama beristirahat, guna memberi kesempatan kepada orang lain.
Sementara, selain tempat makan, rest area 166 juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya, seperti SPBU dan Masjid dengan gaya arsitektur yang unik. Masjid dengan ukuran yang cukup besar itu, kental dengan suasana Terakota, yang kini jadi khas dari Kabupaten Majalengka.
Lihat Juga: Menteri Karding Minta Jajaran Bantu Kembalikan Ijazah hingga Akte Milik Mila meski Nonprosedural
(don)
tulis komentar anda