Mati Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Takmir Masjid di Gresik
Senin, 20 Juli 2020 - 17:39 WIB
Proses pembongkaran makam dan otopsi makam Askuri di Desa Serah, Kecamatan Panceng. Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
GRESIK - Polisi membongkar makam Askuri, Takmir Masjid Serah, Panceng, Kabupaten Gresik , Senin (20/7/2020). Pasalnya, ada yang menduga penyebab kematian pria 75 tahun secara tidak wajar.
(Baca juga: Terserang Demam Berdarah, Bocah 6 Tahun di Sikka Meregang Nyawa )
Ketika ditemukan pertama kali oleh warga, pada jasad Askuri ditemukan luka memar di bagian pelipis kanan. Kemudian ada bercak darah di badan dan kepala.
Polisi membongkar makan dan melakukan otopsi terhadap jenazah pria itu. Sejumlah warga pun berdatangan di sekitar makam, untuk menyaksikan proses pembongkaran makam dan otopsi. Namun, semua proses tersebut dilakukan secara tertutup.
Kapolsek Panceng , AKP Daeng Jannah menjelaskan, proses otopsi dilakukan tertutup oleh tim forensik dari Polda Jatim. Hasilnya masih belum diketahui. "Hasilnya menunggu dari Polda," ujar Jannah.
(Baca juga: Anak Korban Banjir di Wajo Tetap Semangat Belajar di Pengungsian )
Disebutkan, proses pembongkaran makam Askuri berlangsung pukul 09.00-12.00 WIB. Setelah otopsi selesai, jenazahnya kembali dikubur di tempat yang sama.
Sementara Kepala Desa Serah , Abdul Said berharap setelah otopsi ini ada kejelasan mengenai penyebab kematian warganya itu. "Meninggalnya ada kejanggalan, dia tidak sakit tapi meninggalnya dengan kondisi bersimpah darah," ujarnya.
(Baca juga: Terserang Demam Berdarah, Bocah 6 Tahun di Sikka Meregang Nyawa )
Ketika ditemukan pertama kali oleh warga, pada jasad Askuri ditemukan luka memar di bagian pelipis kanan. Kemudian ada bercak darah di badan dan kepala.
Polisi membongkar makan dan melakukan otopsi terhadap jenazah pria itu. Sejumlah warga pun berdatangan di sekitar makam, untuk menyaksikan proses pembongkaran makam dan otopsi. Namun, semua proses tersebut dilakukan secara tertutup.
Kapolsek Panceng , AKP Daeng Jannah menjelaskan, proses otopsi dilakukan tertutup oleh tim forensik dari Polda Jatim. Hasilnya masih belum diketahui. "Hasilnya menunggu dari Polda," ujar Jannah.
(Baca juga: Anak Korban Banjir di Wajo Tetap Semangat Belajar di Pengungsian )
Disebutkan, proses pembongkaran makam Askuri berlangsung pukul 09.00-12.00 WIB. Setelah otopsi selesai, jenazahnya kembali dikubur di tempat yang sama.
Sementara Kepala Desa Serah , Abdul Said berharap setelah otopsi ini ada kejelasan mengenai penyebab kematian warganya itu. "Meninggalnya ada kejanggalan, dia tidak sakit tapi meninggalnya dengan kondisi bersimpah darah," ujarnya.
(eyt)
tulis komentar anda