Kesal Hasil Panen Sering Rusak, 2 Monyet Tewas Diracun Oknum Warga
Minggu, 19 Juli 2020 - 21:08 WIB
BANDUNG BARAT - Kematian dua ekor monyet liar yang ditemukan di permukiman warga Kampung Andir, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (18/7/2020), disinyalir karena diracun.
Indikasi tersebut karena satu ekor monyet yang sempat terkapar lemas dengan dua monyet yang tewas, berhasil diselamatkan. Monyet itu sempat ditolong warga dan diberi minum air kelapa muda sehingga kini berangsur-angsur pulih. (BACA JUGA: Abah, Penguasa Gunung Syawal Ciamis Ini Siap Mengaum Lagi )
"Warga menduga kematian monyet itu karena sengaja diracun," kata Ketua RW 6 Kampung Andir Ipung Saiful Mukmin (44) kepada wartawan, Minggu (19/7/2020). (BACA JUGA: Abah, Penguasa Gunung Syawal Ciamis Ini Siap Mengaum Lagi )
Kecurigaan warga mengarah kepada seorang oknum petani yang selama ini mengeluh dan terganggu akibat adanya kawanan monyet liar. Pasalnya hasil panen kerap habis dimakan kawanan monyet yang juga sering menjarah kebun warga itu. Kondisi tersebut sudah berlangsung cukup lama yang membuat warga resah. (BACA JUGA: 90 Napi Asal Jabar Dipindah ke Nusakambangan, 5 Terpidana Mati )
Dia menduga, masuknya kawanan monyet liar ke permukiman warga akibat kehabisan stok makanan di habitatnya. Ini dikarenakan semakin menyempitnya lahan hutan akibat alih fungsi lahan yang marak di wilayah Lembang. Warga kadang ada yang menyumbang memberikan makanan untuk mengurangi resiko monyet merusak perkebunan warga.
Pihaknya berupaya agar keberadaan monyet di permukiman warga tetap terawat dan tidak kelaparan. Warga sedang sedang mencoba mulai menerima keberadaan monyet di wilayahnya dan memberikan makan hewan tersebut secara swadaya.
"Karang Taruna di sini membentuk komunitas yang menyediakan makanan bagi monyet, dengan nama gerakan Masyarakat Peduli Monyet," ujar dia.
Disinggung soal pelaku yang meracun kawanan monyet tersebut, oleh warga sudah diketahui dan diberi peringatan untuk tidak melakukan hal serupa.
Pihak Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga sudah mendatangi pelaku agar peristiwa serupa tidak diulangi lagi. "Pelaku sudah ditegur jangan melakukan lagi. Cukup ditakut-takuti atau diusir baik-baik, jangan sengaja dibunuh," tutur Ipung.
Indikasi tersebut karena satu ekor monyet yang sempat terkapar lemas dengan dua monyet yang tewas, berhasil diselamatkan. Monyet itu sempat ditolong warga dan diberi minum air kelapa muda sehingga kini berangsur-angsur pulih. (BACA JUGA: Abah, Penguasa Gunung Syawal Ciamis Ini Siap Mengaum Lagi )
"Warga menduga kematian monyet itu karena sengaja diracun," kata Ketua RW 6 Kampung Andir Ipung Saiful Mukmin (44) kepada wartawan, Minggu (19/7/2020). (BACA JUGA: Abah, Penguasa Gunung Syawal Ciamis Ini Siap Mengaum Lagi )
Kecurigaan warga mengarah kepada seorang oknum petani yang selama ini mengeluh dan terganggu akibat adanya kawanan monyet liar. Pasalnya hasil panen kerap habis dimakan kawanan monyet yang juga sering menjarah kebun warga itu. Kondisi tersebut sudah berlangsung cukup lama yang membuat warga resah. (BACA JUGA: 90 Napi Asal Jabar Dipindah ke Nusakambangan, 5 Terpidana Mati )
Dia menduga, masuknya kawanan monyet liar ke permukiman warga akibat kehabisan stok makanan di habitatnya. Ini dikarenakan semakin menyempitnya lahan hutan akibat alih fungsi lahan yang marak di wilayah Lembang. Warga kadang ada yang menyumbang memberikan makanan untuk mengurangi resiko monyet merusak perkebunan warga.
Pihaknya berupaya agar keberadaan monyet di permukiman warga tetap terawat dan tidak kelaparan. Warga sedang sedang mencoba mulai menerima keberadaan monyet di wilayahnya dan memberikan makan hewan tersebut secara swadaya.
"Karang Taruna di sini membentuk komunitas yang menyediakan makanan bagi monyet, dengan nama gerakan Masyarakat Peduli Monyet," ujar dia.
Disinggung soal pelaku yang meracun kawanan monyet tersebut, oleh warga sudah diketahui dan diberi peringatan untuk tidak melakukan hal serupa.
Pihak Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga sudah mendatangi pelaku agar peristiwa serupa tidak diulangi lagi. "Pelaku sudah ditegur jangan melakukan lagi. Cukup ditakut-takuti atau diusir baik-baik, jangan sengaja dibunuh," tutur Ipung.
(awd)
tulis komentar anda