Emak-emak di Madina Ini Gelar Pengajian saat Blokade Jalan
Jum'at, 31 Maret 2023 - 01:12 WIB
MANDINA - Ratusan emak-emak warga eks transmigrasi Desa Singkuang Satu, Mandailing Natal , Sumatra Utara menggelar demo hingga memblokade jalan keluar masuk mobil perusahaan.
Bahkan tepat di depan pintu perusahaan, ratusan emak emak menggelar pengajian sambil memblokade akses keluar masuk. aksi penutupan jalan itu telah dilakukan selama 14 hari.
Bahkan, sempat terjadi kericuhan saat warga menghadang truk pengangkut buah sawit yang akan keluar dari perusahaan perkebunan PT Rendi Permata Raya.
Mereka menuntut pihak perusahaan segera memberikan lahan plasma kelapa sawit bagi warga yang sudah dijanjikan sejak belasan tahun lalu, namun hingga kini belum direalisasikan pihak perusahaan.
Dalam orasinya, warga menganggap pihak perusahaan ingkar janji, dan meminta perusahaan segera angkat kaki dari desa mereka sambil mendesak pemerintah daerah agar segera mencabut izin usaha perkebunan PT Rendi Permata Raya.
Pemkab Mandailing Natal sendiri bersikukuh tak bisa serta merta mencabut langsung izin perusahaan yang telah berdiri belasan tahun tersebut.
Bupati Mandailing Natal, Jakfar Sukhairi Nasution mengatakan, pihaknya masih mencari jalan tengah.
“Sebenarnya pihak perusahaan mau memberikan plasma asal di luar HGU namun hal tersebut belum diterima warga,” katanya.
Lihat Juga: Protes Pembatasan Kuota Serapan oleh Industri, Peternak Sapi di Boyolali Demo Mandi Susu
Bahkan tepat di depan pintu perusahaan, ratusan emak emak menggelar pengajian sambil memblokade akses keluar masuk. aksi penutupan jalan itu telah dilakukan selama 14 hari.
Bahkan, sempat terjadi kericuhan saat warga menghadang truk pengangkut buah sawit yang akan keluar dari perusahaan perkebunan PT Rendi Permata Raya.
Baca Juga
Mereka menuntut pihak perusahaan segera memberikan lahan plasma kelapa sawit bagi warga yang sudah dijanjikan sejak belasan tahun lalu, namun hingga kini belum direalisasikan pihak perusahaan.
Dalam orasinya, warga menganggap pihak perusahaan ingkar janji, dan meminta perusahaan segera angkat kaki dari desa mereka sambil mendesak pemerintah daerah agar segera mencabut izin usaha perkebunan PT Rendi Permata Raya.
Pemkab Mandailing Natal sendiri bersikukuh tak bisa serta merta mencabut langsung izin perusahaan yang telah berdiri belasan tahun tersebut.
Bupati Mandailing Natal, Jakfar Sukhairi Nasution mengatakan, pihaknya masih mencari jalan tengah.
“Sebenarnya pihak perusahaan mau memberikan plasma asal di luar HGU namun hal tersebut belum diterima warga,” katanya.
Lihat Juga: Protes Pembatasan Kuota Serapan oleh Industri, Peternak Sapi di Boyolali Demo Mandi Susu
(nic)
tulis komentar anda