Bupati Sumenep Sebut Peniadaan Bukber Bukan untuk Masyarakat
Selasa, 28 Maret 2023 - 20:20 WIB
SUMENEP - Arahan Presiden Joko Widodo tentang tidak menggelar buka puasa bersama (bukber) pada bulan Ramadan tahun ini ditindaklanjuti Bupati Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Achmad Fauzi.
Menurut Fauzi, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan tersebut tentunya untuk kebaikan bersama, sehingga arahan itu harus diikuti. "Sebagai bupati tentu mengikuti apa yang menjadi arahan bapak presiden, termasuk menegenai tidak menggelar buka bersama," kata Achmad Fauzi, Selasa (28/3/2023).
Ia menegaskan, arahan tidak boleh menggelar bukber hanya ditujukan kepada pejabat pemerintah dan aparatur sipil negara (ASN), bukan ditujukan untuk masyarakat umum."Yang tidak boleh menggelar buka bersama itu pejabat dan ASN, kalau masyarakat umum boleh saja. Kita mengikuti arahan Pak Presiden," paparnya.
Baca juga: Harmoni Keberagaman! Klenteng Hok Swie Bio di Bojonegoro Gelar Buka Puasa untuk Umat Islam
Lebih lanjut Fauzi mengajak semua umat muslim saat ini lebih fokus dalam menjalankan ibadah puasa dibandingkan membahas boleh tidaknya bukber. “Bulan ramadan bagaimana kita memperbanyak ibadah, berbuat kebaikan. Manfaatkan bulan yang penuh berkah ini sebaik-baiknya," ajak tokoh muda Madura itu.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan akan menjadikan arahan Presiden Joko Widodo yang melarang pejabat dan pegawai pemerintah untuk mengadakan buka puasa bersama sebagai acuan Pemprov Jatim.
Khofifah menilai, imbauan larangan buka puasa bersama dari Presiden Joko Widodo adalah terkait dengan kekhawatiran pandemi COVID-19) yang saat ini sedang menuju ke arah endemi. "Pokoknya kita memedomani itu (arahan Jokowi). Maka saat tiba waktu berbuka puasa saat acara digelar sore hari di Grahadi, tidak perlu mengambil makanan dengan berdesak-desakan," katanya, Jumat (24/3/2023).
Meski begitu, orang nomor satu di Jatim itu menyatakan akan tetap menyediakan hidangan buka puasa, meski Presiden Joko Widodo telah menerbitkan imbauan yang melarang para pejabat negara menggelar buka puasa bersama sepanjang bulan Ramadan tahun ini.
"Kami sudah terbiasa menggelar kegiatan di Gedung Negara Grahadi pada waktu sore hari, yang biasanya baru selesai usai Maghrib," ujarnya.
Menurut Fauzi, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan tersebut tentunya untuk kebaikan bersama, sehingga arahan itu harus diikuti. "Sebagai bupati tentu mengikuti apa yang menjadi arahan bapak presiden, termasuk menegenai tidak menggelar buka bersama," kata Achmad Fauzi, Selasa (28/3/2023).
Ia menegaskan, arahan tidak boleh menggelar bukber hanya ditujukan kepada pejabat pemerintah dan aparatur sipil negara (ASN), bukan ditujukan untuk masyarakat umum."Yang tidak boleh menggelar buka bersama itu pejabat dan ASN, kalau masyarakat umum boleh saja. Kita mengikuti arahan Pak Presiden," paparnya.
Baca juga: Harmoni Keberagaman! Klenteng Hok Swie Bio di Bojonegoro Gelar Buka Puasa untuk Umat Islam
Lebih lanjut Fauzi mengajak semua umat muslim saat ini lebih fokus dalam menjalankan ibadah puasa dibandingkan membahas boleh tidaknya bukber. “Bulan ramadan bagaimana kita memperbanyak ibadah, berbuat kebaikan. Manfaatkan bulan yang penuh berkah ini sebaik-baiknya," ajak tokoh muda Madura itu.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan akan menjadikan arahan Presiden Joko Widodo yang melarang pejabat dan pegawai pemerintah untuk mengadakan buka puasa bersama sebagai acuan Pemprov Jatim.
Khofifah menilai, imbauan larangan buka puasa bersama dari Presiden Joko Widodo adalah terkait dengan kekhawatiran pandemi COVID-19) yang saat ini sedang menuju ke arah endemi. "Pokoknya kita memedomani itu (arahan Jokowi). Maka saat tiba waktu berbuka puasa saat acara digelar sore hari di Grahadi, tidak perlu mengambil makanan dengan berdesak-desakan," katanya, Jumat (24/3/2023).
Meski begitu, orang nomor satu di Jatim itu menyatakan akan tetap menyediakan hidangan buka puasa, meski Presiden Joko Widodo telah menerbitkan imbauan yang melarang para pejabat negara menggelar buka puasa bersama sepanjang bulan Ramadan tahun ini.
"Kami sudah terbiasa menggelar kegiatan di Gedung Negara Grahadi pada waktu sore hari, yang biasanya baru selesai usai Maghrib," ujarnya.
(msd)
tulis komentar anda