SMK Boarding Gebrakan Ganjar di Mata Pelajar

Kamis, 16 Maret 2023 - 19:17 WIB
Pelajar asal Pemalang yang sejak kelas kelas 2 SD menjadi yatim piatu itu mengaku berterima kasih kepada Pemprov Jateng atas kehadiran SMK ini. Di matanya, sekolah ini menjadi lentera dan memberikan harapan baru bagi siswa keluarga miskin melanjutkan pendidikan usai lulus SMP.

‘’Ditinggal orang tua membuat saya terus berjuang mewujudkan mimpi. Saya terbantu dengan adanya sekolah ini. Di SMKN Jateng bukan hanya gratis, kegiatan belajar mengajar pun keren, dan begitu lulus langsung kerja,’’ kata Juara Rancang Bangun Jembatan dari Kayu Balsa Antar-SMK se-Jateng tahun 2023 yang digelar sebuah perguruan tinggi di Semarang.

Hal senada diakui Bayu Lesmana Putra dari Jepara. Sadar bahwa orang tuanya tak berpunya karena sang ayah Oni Sahroni hanya seorang buruh, dan ibunya Sulatmi berjualan angkringan, dirinya mengejar sekolah tanpa biaya.

Dirinya membayangkan keluarganya harus merogoh kocek jutaan rupiah untuk biaya seragam dan alat tulis jika belajar di SMK umum. ''Tapi di sini, kami bersyukur semua ditanggung, mulai seragam, sepatu, alat tulis, ada kegiatan pesiar. Apalagi pendidikan karakternya sangat kuat,'' ujar siswa Jurusan Instalasi Tenaga Listrik.

SMK yang digagas Ganjar Pranowo itu menawarkan fasilitas asrama, dengan seluruh biaya pendidikan dan makan hingga seragam digratiskan. Setelah berdiri tiga SMK Boarding, disusul 15 SMK semi boarding.

Ke-15 sekolah itu adalah SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Wirosari Grobogan, SMKN 1 Jepon Blora, SMKN 1 Tulung Klaten, SMKN 1 Kedawung Sragen, SMKN 2 Wonogiri, SMKN 1 Purworejo, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan Banjarnegara, SMKN 1 Alian Kebumen, SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Kalibagor Banyumas, SMKN 1 Tonjong Brebes, dan SMKN 1 Randudongkal Pemalang.

"Kami serius mengikis kemiskinan. Visinya sekolah ini adalah pelopor, penggerak pemberantasan kemiskinan. Lulusannya setelah lima tahun harus bisa mengentaskan kemiskinan dirinya dan lingkungannya. Juga menggerakkan masyarakat tersebut untuk pengentasan kemiskinan daerahnya," kata Ganjar.

Ganjar berpendapat, ide SMK ini muncul ketika banyak ditemukan keluarga miskin ternyata berpendidikan rendah. Sejak saat itu, Ganjar mulai merintis sekolah gratis bagi keluarga tidak mampu agar dapat mengakses pendidikan.

Selain SMKN, Ganjar juga merevitalisasi tujuh SMK di Jateng untuk mewujudkan teaching industry. Jika SMKN Jateng masih menggunakan dana APBD, maka untuk pengembangan di sekolah tersebut dapat melalui kerja sama dengan pihak swasta.

Kepala SMKN Jateng Kampus 1 Samiran mengatakan, setiap tahun ada 120 siswa yang ditampung, di mana satu rombongan belajar diisi 24 siswa dengan lima disiplin ilmu yaitu teknik bangunan, elektronika, listrik, mesin, dan otomotif.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content