Polemik Kata Maneh Berujung Pemecatan Guru, Ini Penjelasan Ahli Bahasa Sunda Unpad

Kamis, 16 Maret 2023 - 17:25 WIB
Ahli bahasa Sunda dari Unpad, Gugun Gunardi menyatakan penggunaan kata maneh semestinya mempertimbangkan kondisi dan tingkatan tutur bahasa sehingga memiliki makna sesuai. Foto/Instagram
BANDUNG - Penggunaan kata 'maneh' dalam bahasa Sunda semestinya mempertimbangkan kondisi dan tingkatan tutur bahasa sehingga memiliki makna yang sesuai. Kata 'maneh' akan identik bermakna kasar jika disampaikan secara tulisan. Hal itu disampaikan Dosen Program Studi Sastra Sunda Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Gugun Gunardi.



Foto/Ist





"Kata maneh kalau disampaikan dalam koridor tuturan sehari-hari dengan intonasi yang halus maka akan menjadi halus. Tetapi kalau kata maneh disampaikan dalam koridor tulisan, orang tidak akan memahami apakah itu halus atau tidaknya," kata Gugun Gunardi, Kamis (16/3/2023).



Menurut dia, kata maneh memiliki makna berbeda di jika disampaikan pada kondisi berbeda. Jika mengatakan sesuatu yang bahasa sundanya kasar maka alangkah baiknya harus dalam bentuk tuturan dengan intonasi yang halus.

Pada kasus guru SMK yang mengomentari unggahan Ridwan Kamil , menurut dia, mestinya guru tersebut tetap mengedepankan sopan santun. Karena kata maneh itu disampaikan oleh seorang guru kepada Ridwan Kamil, yang secara usia lebih tua. Apalagi posisi Ridwan Kamil sebagai pimpinan, maka wajib bersopan santun dalam bahasa.

"Ini bukan hanya dalam bahasa Sunda saja yang halus, tapi dalam bahasa Indonesia juga dan dalam bahasa Inggris juga, " kata dia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content