Komentari Erupsi Merapi, Sri Sultan Hamengku Buwono X: Tidak akan Meletus
Sabtu, 11 Maret 2023 - 17:46 WIB
YOGYAKARTA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, erupsi Gunung Merapi seperti yang terjadi siang ini malah bagus, karena dinilai tidak akan meletus.
Menurut Sultan, erupsi Gunung Merapi yang terjadi biasanya untuk menutup lubang-lubang tanah yang dirusak akibat penambangan. Setelah lubang-lubang tanah yang rusak akibat tambang tertutup kembali, maka erupsi akan berhenti.
"Yang penting menutup kembali tanah-tanah yang berlobang dirusak, karena ditambang. Nanti kalau lubang-lubang itu ditutup, nanti akan berhenti kembali," kata Sultan di JEC, Sabtu (11/3/2023).
Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini menambahkan, untuk menutup kembali lubang-lubang tanah yang rusak akibat penambangan, memang perlu waktu lama karena lubang tersebut tidak hanya di atas, namun juga ada lubang tanah di bagian bawah.
Pihaknya juga mengaku, sudah menutup tambang-tambang yang ada dan tidak boleh ada penambangan lagi. Terlebih, untuk wilayah penambangan yang sudah ditutup kini sudah diratakan.
"Kita ratakan, ada yang ditanami rumput untuk sana bikin keju, pohon kopi. Totalnya ada 500 ribu tanaman supaya mereka memiliki pendapatan di sektor pertanian, sehingga tidak menambang lagi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sultan mengatakan, sekalipun luncuran awan panas mencapai 4 km namun, hanya sampai atas saja dan tidak akan meletus. Karena sekarang ini kondisi Gunung Merapi sudah berbeda dengan sebelumnya.
"Apalagi sekarang sudah 10 tahun lebih Gunung Merapi, sehingga wajar kalau erupsi. Karena biasanya periodesasi Gunung Merapi erupsi adalah 4 tahun sekali," pungkasnya.
Menurut Sultan, erupsi Gunung Merapi yang terjadi biasanya untuk menutup lubang-lubang tanah yang dirusak akibat penambangan. Setelah lubang-lubang tanah yang rusak akibat tambang tertutup kembali, maka erupsi akan berhenti.
"Yang penting menutup kembali tanah-tanah yang berlobang dirusak, karena ditambang. Nanti kalau lubang-lubang itu ditutup, nanti akan berhenti kembali," kata Sultan di JEC, Sabtu (11/3/2023).
Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini menambahkan, untuk menutup kembali lubang-lubang tanah yang rusak akibat penambangan, memang perlu waktu lama karena lubang tersebut tidak hanya di atas, namun juga ada lubang tanah di bagian bawah.
Pihaknya juga mengaku, sudah menutup tambang-tambang yang ada dan tidak boleh ada penambangan lagi. Terlebih, untuk wilayah penambangan yang sudah ditutup kini sudah diratakan.
"Kita ratakan, ada yang ditanami rumput untuk sana bikin keju, pohon kopi. Totalnya ada 500 ribu tanaman supaya mereka memiliki pendapatan di sektor pertanian, sehingga tidak menambang lagi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sultan mengatakan, sekalipun luncuran awan panas mencapai 4 km namun, hanya sampai atas saja dan tidak akan meletus. Karena sekarang ini kondisi Gunung Merapi sudah berbeda dengan sebelumnya.
"Apalagi sekarang sudah 10 tahun lebih Gunung Merapi, sehingga wajar kalau erupsi. Karena biasanya periodesasi Gunung Merapi erupsi adalah 4 tahun sekali," pungkasnya.
(san)
tulis komentar anda