Kesaktian Sunan Prapen, Ulama yang Melantik Raja-raja Islam di Nusantara
Sabtu, 11 Maret 2023 - 05:54 WIB
Sunan Prapen merupakan keturunan dari Sunan Giri. Sunan Prapen atau Syekh Maulana Fatikhal adalah putera dari Sunan Dalem atau Syekh Maulana Zainal Abidin, dan cucu dari Sunan Giri (Raden Ainul Yaqin). Lahir sekitar tahun 1412 Saka.
Sunan Prapen adalah penguasa keempat yang memerintah Giri Kedaton. Dalam Babad Gresik disebutkan Sunan Prapen berkuasa antara 1548 sampai 1605 M.
Giri Kedaton saat dipimpin Sunan Prapen tidak hanya dikenal sebagai tempat belajar agama, namun menjadi daerah yang mempunyai pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan politik.
Baca juga: Mengenal Sosok Aria Bebed, Raja Bali Hasil Percintaan Gajah Mada dan Gadis Bali
Karena itu, Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit yang terakhir memerintahkan Patih Maudara untuk menyerang Giri Kedaton, karena pimpinannya yaitu Sunan Prapen tidak mau menyatakan takluk kepada Majapahit.
Babad Tanah Jawi dan Serat Centhini mencatat, ribuan pasukan Majapahit yang dipimpin Patih Maudara yang menyerang Giri Kedaton akhirnya mampu menguasai hampir sebagian wilayah Giri Kedaton, dan banyak menewaskan para santri yang ada.
Seluruh bangunan di kawasan Giri semuanya dibakar habis, Giri Kedaton menjadi lautan api. Harta benda dijarah, kaum wanitanya diperkosa. Sunan Prapen dan pengikutnya lalu mundur ke makam Sunan Giri.
Di kompleks Makam tersebut Sunan Prapen berdoa kepada Allah SWT. Selesai berdoa kemudian memerintahkan juru kunci membuka pintu kayu jati di kompleks makam kemudian keluarlah ribuan tawon atau lebah beracun.
Ribuan tawon tersebut terbang ke angkasa, bergumpalan bagaikan awan hitam yang menyerang barisan pasukan Majapahit yang sedang bersenang-senang karena kemenangannya. Para prajurit Majapahit lari pontang-panting seluruh tubuhnya menjadi lebam karena sengatan lebah beracun, banyak korban yang tewas.
Sunan Prapen adalah penguasa keempat yang memerintah Giri Kedaton. Dalam Babad Gresik disebutkan Sunan Prapen berkuasa antara 1548 sampai 1605 M.
Giri Kedaton saat dipimpin Sunan Prapen tidak hanya dikenal sebagai tempat belajar agama, namun menjadi daerah yang mempunyai pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan politik.
Baca juga: Mengenal Sosok Aria Bebed, Raja Bali Hasil Percintaan Gajah Mada dan Gadis Bali
Karena itu, Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit yang terakhir memerintahkan Patih Maudara untuk menyerang Giri Kedaton, karena pimpinannya yaitu Sunan Prapen tidak mau menyatakan takluk kepada Majapahit.
Babad Tanah Jawi dan Serat Centhini mencatat, ribuan pasukan Majapahit yang dipimpin Patih Maudara yang menyerang Giri Kedaton akhirnya mampu menguasai hampir sebagian wilayah Giri Kedaton, dan banyak menewaskan para santri yang ada.
Seluruh bangunan di kawasan Giri semuanya dibakar habis, Giri Kedaton menjadi lautan api. Harta benda dijarah, kaum wanitanya diperkosa. Sunan Prapen dan pengikutnya lalu mundur ke makam Sunan Giri.
Di kompleks Makam tersebut Sunan Prapen berdoa kepada Allah SWT. Selesai berdoa kemudian memerintahkan juru kunci membuka pintu kayu jati di kompleks makam kemudian keluarlah ribuan tawon atau lebah beracun.
Ribuan tawon tersebut terbang ke angkasa, bergumpalan bagaikan awan hitam yang menyerang barisan pasukan Majapahit yang sedang bersenang-senang karena kemenangannya. Para prajurit Majapahit lari pontang-panting seluruh tubuhnya menjadi lebam karena sengatan lebah beracun, banyak korban yang tewas.
tulis komentar anda