Bangkitkan Sektor Pariwisata, Ini Usulan Kadin Jatim
Jum'at, 17 Juli 2020 - 13:27 WIB
SURABAYA - Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) menunjukkan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jatim selama Januari-Mei 2020 sebanyak 34.554 kunjungan. Jumlah itu turun 59,17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 84.638 kunjungan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, ada tiga hal utama untuk membangkitkan kembali kinerja sektor pariwisata. Pertama adalah stimulus berupa penghapusan sementara pajak hotel dan restoran dan penghapusan Pajak Bumi dan Bangun (PBB) hingga akhir tahun.
Selain itu juga penambahan diskon untuk Pajak Penghasilan (PPH) dari 25 persen menjadi 50 persen. "Kemudian keringanan tagihan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 50 persen," katanya, Jumat (17/7/2020).
(Baca juga: Yudi Ditemukan Meninggal di Sungai Sampean Baru )
Kedua, Kadin Jatim akan mendorong pengusaha pariwisata untuk melakukan pengetatan protokol kesehatan di masing-masing titik pariwisata serta di setiap hotel dan restoran. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan wisatawan bahwa pariwisata Jatim telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. "Sehingga aman untuk dikunjungi," ujar Adik.
Ketiga adalah, promosi wisata aman secara massif bersama pengusaha yang terkait kepada wisatawan. Baik domestik maupun mancanegara. Promosi ini juga berguna untuk meyakinkan wisatawan akan keamanan destinasi yang akan dikunjungi.
"Promosikan bagaimana tempat wisata sudah melakukan standar kesehatan. Ini sangat diperlukan. Seperti di industri lain, kami juga sudah meminta teman-teman agar industri itu melakukan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
(Baca juga: Ratusan Warga Pasuruan Nekat Rebut dan Buka Paksa Peti Jenazah COVID-19 )
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim Susariningsih mengatakan, COVID-19 berdampak luar biasa terhadap sektor pariwisata. Tidak hanya teknis tetapi juga psikologis. "Pergerakan antar wilayah dan daerah yang terhenti, menyebabkan penutupan usaha pariwisata yang berdampak pada tenaga kerja yang dirumahkan," katanya
Lihat Juga: Kadin dan Pemerintah Indonesia Berpeluang Raih Pendanaan Transisi Energi hingga Rumah Murah dari Inggris
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, ada tiga hal utama untuk membangkitkan kembali kinerja sektor pariwisata. Pertama adalah stimulus berupa penghapusan sementara pajak hotel dan restoran dan penghapusan Pajak Bumi dan Bangun (PBB) hingga akhir tahun.
Selain itu juga penambahan diskon untuk Pajak Penghasilan (PPH) dari 25 persen menjadi 50 persen. "Kemudian keringanan tagihan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 50 persen," katanya, Jumat (17/7/2020).
(Baca juga: Yudi Ditemukan Meninggal di Sungai Sampean Baru )
Kedua, Kadin Jatim akan mendorong pengusaha pariwisata untuk melakukan pengetatan protokol kesehatan di masing-masing titik pariwisata serta di setiap hotel dan restoran. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan wisatawan bahwa pariwisata Jatim telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. "Sehingga aman untuk dikunjungi," ujar Adik.
Ketiga adalah, promosi wisata aman secara massif bersama pengusaha yang terkait kepada wisatawan. Baik domestik maupun mancanegara. Promosi ini juga berguna untuk meyakinkan wisatawan akan keamanan destinasi yang akan dikunjungi.
"Promosikan bagaimana tempat wisata sudah melakukan standar kesehatan. Ini sangat diperlukan. Seperti di industri lain, kami juga sudah meminta teman-teman agar industri itu melakukan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
(Baca juga: Ratusan Warga Pasuruan Nekat Rebut dan Buka Paksa Peti Jenazah COVID-19 )
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim Susariningsih mengatakan, COVID-19 berdampak luar biasa terhadap sektor pariwisata. Tidak hanya teknis tetapi juga psikologis. "Pergerakan antar wilayah dan daerah yang terhenti, menyebabkan penutupan usaha pariwisata yang berdampak pada tenaga kerja yang dirumahkan," katanya
Lihat Juga: Kadin dan Pemerintah Indonesia Berpeluang Raih Pendanaan Transisi Energi hingga Rumah Murah dari Inggris
(msd)
tulis komentar anda