Pdt Albert Yoku: Aksi Teror dan Sandera Pilot oleh KST, Menghambat Kemajuan Papua
Kamis, 02 Maret 2023 - 16:11 WIB
Sementara, Pengamat Politik Ikrar Nusa Bhakti, mengatakan membuka isolasi di wilayah Pegunungan Papua adalah misi mereka, termasuk para pilot yang lulusan Belanda, mereka juga membawa bahan-bahan pokok.
“Susi Air yang sudah berkiprah di Papua sejak 2006 ini akhirnya bisa masuk ke sebagian wilayah Papua, dan sekarang mengoperasikan 22 pesawat menjadi sangat penting. Terlepas dari upaya pemerintah sejak jaman Soeharto hingga kini Jokowi, memang wilayah Pegunungan tidak mungkin dilewati dengan jalur darat,” katanya.
Karena itu, lanjut Nusa Bhakti, penerbangan-penerbangan perintis menjadi sangat penting. Ini bukan kali pertama pesawat perintis dibakar oleh KKB, tahun 2021 sempat terjadi kejadian yang sama. Ini menunjukkan betapa besar peran dari saudara kita yang hendak pergi ke wilayah lain.
“Bagaimanapun, perdamaian di Papua menjadi sangat penting, bukan hanya untuk rakyat setempat dan rakyat Indonesia secara keseluruhan, karena juga untuk internasional karena banyaknya investasi di tanah Papua. Kalau memang tidak ada pilihan lain, tentunya pendekatan keamanan yang akan digunakan dan harus dihitung secara matang apa yang akan terjadi ke depannya,” pungkasnya.
“Susi Air yang sudah berkiprah di Papua sejak 2006 ini akhirnya bisa masuk ke sebagian wilayah Papua, dan sekarang mengoperasikan 22 pesawat menjadi sangat penting. Terlepas dari upaya pemerintah sejak jaman Soeharto hingga kini Jokowi, memang wilayah Pegunungan tidak mungkin dilewati dengan jalur darat,” katanya.
Karena itu, lanjut Nusa Bhakti, penerbangan-penerbangan perintis menjadi sangat penting. Ini bukan kali pertama pesawat perintis dibakar oleh KKB, tahun 2021 sempat terjadi kejadian yang sama. Ini menunjukkan betapa besar peran dari saudara kita yang hendak pergi ke wilayah lain.
“Bagaimanapun, perdamaian di Papua menjadi sangat penting, bukan hanya untuk rakyat setempat dan rakyat Indonesia secara keseluruhan, karena juga untuk internasional karena banyaknya investasi di tanah Papua. Kalau memang tidak ada pilihan lain, tentunya pendekatan keamanan yang akan digunakan dan harus dihitung secara matang apa yang akan terjadi ke depannya,” pungkasnya.
(nag)
Lihat Juga :
tulis komentar anda