Tim Pengabdian Masyarakat FF UNAIR Lakukan Penyuluhan Pencegahan Penularan TBC di Sumenep
Kamis, 23 Februari 2023 - 20:39 WIB
SUMENEP - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat atau pengmas di salah satu pelosok Desa, yaitu Desa Bungbungan Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Kegiatan pengmas kali ini berjudul "Pendampingan Pengobatan dan Pencegahan Penularan Tuberculosis (TBC) melalui Keluarga Penderita di Kabupaten Sumenep". Tim pengmas FF UNAIR yang terlibat kala itu berjumlah 13 orang.
Sasaran pengmas adalah 2 grup, dimana grup kesatu merupakan anggota dari 2 (dua) kelompok Tani, yaitu Sumber Rezeki Negara dan kelompok tani Bunga Desa Bungbungan. Peserta untuk kelompok tani terdiri dari 60 orang yang merupakan gabungan dari 2 kelompok tani masing-masing 30 orang.
Sebagai pemateri seorang dokter spesialis penyakit Paru yaitu, Alfian Rasyid, dr.Sp.P. dan Dr. Apt. Abdul Rahem, M.Kes. Sebelum penyampaian meteri utama untuk grup ini didahului dengan pengantar oleh Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang Sumenep dalam rangka untuk menanamkan terminilogi dan pemahaman bagi masyarakat awam dengan menggunakan bahasa Madura.
Sementara untuk grup kedua terdiri dari kelompok pengelola obat puskesmas dan kader TB Puskesmas, serta apoteker praktik di fasilitas kesehatan lain. Grup ini diisi oleh dosen fakultas farmasi yaitu Dr. apt. Wahyu Utami, MS., Andi Hermansyah, S.Farm., M.Sc., Ph.D., Apt., Anila Impian Sukorini S.Si., M.Farm. Peserta grup kedua ini terdiri dari 40 orang. Kegiatan kelompok ini bertempat di ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Nurul Jannah di kampung dan desa yang sama.
Baik peserta grup kesatu maupun grup kedua sangat antusias, terlihat banyaknya pertanyaan dari para peserta, serta keinginan khususnya dari peserta kelompok tani untuk dilakukan kegiatan secara berkesinambungan.
Mereka berharap agar kegiatan bisa dilaksanakan lagi di waktu mendatang, mengingat telah banyak kasus penderita TB yang meninggal karena ketidakpahaman masyarakat terhadap penyakit tersebut.
Menurut Dr. apt. Abdul Rahem, M.Kes, selaku penanggungjawab kegiatan, dengan adanya kegiatan ini, FF UNAIR berarti turut membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekaligus memberikan edukasi pada masyarakat terkait kesehatan khusunya penyakit TBC. "Selain itu, transfer knowledge juga dapat dilakukan melalui sesi diskusi bersama para apoteker," ujar Abdul.
Kegiatan pengmas kali ini berjudul "Pendampingan Pengobatan dan Pencegahan Penularan Tuberculosis (TBC) melalui Keluarga Penderita di Kabupaten Sumenep". Tim pengmas FF UNAIR yang terlibat kala itu berjumlah 13 orang.
Sasaran pengmas adalah 2 grup, dimana grup kesatu merupakan anggota dari 2 (dua) kelompok Tani, yaitu Sumber Rezeki Negara dan kelompok tani Bunga Desa Bungbungan. Peserta untuk kelompok tani terdiri dari 60 orang yang merupakan gabungan dari 2 kelompok tani masing-masing 30 orang.
Sebagai pemateri seorang dokter spesialis penyakit Paru yaitu, Alfian Rasyid, dr.Sp.P. dan Dr. Apt. Abdul Rahem, M.Kes. Sebelum penyampaian meteri utama untuk grup ini didahului dengan pengantar oleh Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang Sumenep dalam rangka untuk menanamkan terminilogi dan pemahaman bagi masyarakat awam dengan menggunakan bahasa Madura.
Sementara untuk grup kedua terdiri dari kelompok pengelola obat puskesmas dan kader TB Puskesmas, serta apoteker praktik di fasilitas kesehatan lain. Grup ini diisi oleh dosen fakultas farmasi yaitu Dr. apt. Wahyu Utami, MS., Andi Hermansyah, S.Farm., M.Sc., Ph.D., Apt., Anila Impian Sukorini S.Si., M.Farm. Peserta grup kedua ini terdiri dari 40 orang. Kegiatan kelompok ini bertempat di ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Nurul Jannah di kampung dan desa yang sama.
Baik peserta grup kesatu maupun grup kedua sangat antusias, terlihat banyaknya pertanyaan dari para peserta, serta keinginan khususnya dari peserta kelompok tani untuk dilakukan kegiatan secara berkesinambungan.
Mereka berharap agar kegiatan bisa dilaksanakan lagi di waktu mendatang, mengingat telah banyak kasus penderita TB yang meninggal karena ketidakpahaman masyarakat terhadap penyakit tersebut.
Menurut Dr. apt. Abdul Rahem, M.Kes, selaku penanggungjawab kegiatan, dengan adanya kegiatan ini, FF UNAIR berarti turut membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekaligus memberikan edukasi pada masyarakat terkait kesehatan khusunya penyakit TBC. "Selain itu, transfer knowledge juga dapat dilakukan melalui sesi diskusi bersama para apoteker," ujar Abdul.
(nag)
tulis komentar anda