Terdampak COVID-19, 264 Pedagang di Palopo Dapat Sembako
Selasa, 28 April 2020 - 15:47 WIB
PALOPO - Sebanyak 264 pedagang atau pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Pusat Niaga Palopo (PNP), menerima bingkisan sembako dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo, Selasa, (28/4/2020).
Pembagian sembako ini dikoordinir oleh Dinas Koperasi dan UKM dan menyerahkan langsung ke pedagang tanpa melalui perantara.
Kepala Dinas, Munasirah menjelaskan, pedagang atau pelaku usaha UKM yang mendapat bingkisan sembako dari Pemkot Palopo adalah pedagang khusus di PNP yang sudah berhenti menjual karena Pandemi COVID-19.
Penjual ini di luar dari pedagang sembako seperti penjual ikan, sayuran, daging dan beras yang masih diizinkan berjualan di PNP hingga saat ini.
"Bantuan sembilan bahan pokok sudah kami tersalurkan selama dua hari ini kepada 264 pelaku UKM di Pusat Niaga Palopo. Jumlah pedagang yang kami ada adalah mereka berhenti menjual sejak keluarnya imbauan pemerintah untuk menutup jualannya sementara," ujarnya.
Alasan pemerintah memberikan bantuan sembako, karena para pedagang ini tentu telah terputus mata pencahariannya setelah berhenti berjualan di PNP.
"Pedagang yang kami berikan sembako ada penjual kain, penjual pakaian jadi, asesoris, dan ATK. Jadi di luar dari penjual sayur-mayur, campuran, makanan dan minuman," ujar mantan Sekretaris DPKD Kota Palopo ini.
"Kita tentu berharap, dengan bantuan dari pemerintah ini bisa dimanfaatkan ditengah pandemi covid-19 ini," tambahnya.
Pembagian sembako ini dikoordinir oleh Dinas Koperasi dan UKM dan menyerahkan langsung ke pedagang tanpa melalui perantara.
Kepala Dinas, Munasirah menjelaskan, pedagang atau pelaku usaha UKM yang mendapat bingkisan sembako dari Pemkot Palopo adalah pedagang khusus di PNP yang sudah berhenti menjual karena Pandemi COVID-19.
Penjual ini di luar dari pedagang sembako seperti penjual ikan, sayuran, daging dan beras yang masih diizinkan berjualan di PNP hingga saat ini.
"Bantuan sembilan bahan pokok sudah kami tersalurkan selama dua hari ini kepada 264 pelaku UKM di Pusat Niaga Palopo. Jumlah pedagang yang kami ada adalah mereka berhenti menjual sejak keluarnya imbauan pemerintah untuk menutup jualannya sementara," ujarnya.
Alasan pemerintah memberikan bantuan sembako, karena para pedagang ini tentu telah terputus mata pencahariannya setelah berhenti berjualan di PNP.
"Pedagang yang kami berikan sembako ada penjual kain, penjual pakaian jadi, asesoris, dan ATK. Jadi di luar dari penjual sayur-mayur, campuran, makanan dan minuman," ujar mantan Sekretaris DPKD Kota Palopo ini.
"Kita tentu berharap, dengan bantuan dari pemerintah ini bisa dimanfaatkan ditengah pandemi covid-19 ini," tambahnya.
(agn)
tulis komentar anda