Klaster Pedagang Tahu Kupat Solo, 10 Orang Positif COVID-19
Rabu, 15 Juli 2020 - 20:41 WIB
SOLO - Pedagang tahu kupat yang positif COVID-19 menjadi klaster baru penyebaran di Kota Solo . Sebanyak 9 orang dipastikan telah tertular dan diperkirakan bakal bertambah. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, pihaknya telah melakukan tracing terhadap 60 orang yang memiliki kontak erat dengan pedagang tahu kupat yang terkonfirmasi positif COVID-19.
“Dari 48 uji swab yang telah keluar, hasilnya positif 9 orang. Kemungkinan ada penambahan karena hasil belum semuanya keluar,” kata Siti Wahyuningsih, Rabu (15/7/2020). Sembilan yang terkonfirmasi positif COVID-19 tak hanya berasal dari Kota Solo. Namun ada juga yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan Boyolali. (Baca juga: Jual Surat Rapid Tes COVID-19 Palsu, Ini Modus Para Pelaku)
Dua orang di antaranya merupakan keluarga dari pedagang tahu kupat. Warung tahu kupat yang berada di dekat salah satu rumah sakit swasta di Solo itu terdapat tukang becak yang sering membantu. (Baca juga: Cewek Amerika Depresi di Bali, Sebut Namanya Corona)
Selain itu juga terdapat pedagang di samping warung tahu kupat. Ada pula karyawan rumah sakit. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten lain terkait tracing. Sebab mereka yang memiliki kontak erat saat ini kembali ke rumahnya dan hanya dua yang berdomisili di Solo.
Diungkapkannya, positivity rate klaster tahu kupat sangat tinggi mengingat dari 48 hasil swab yang telah keluar, 9 orang positif COVID-19. Sehingga potensi penularannya mencapai 18,75%. Karena itu upaya penelusuran harus dilaksanakan secara maksimal. Sebab ada kemungkinan kasusnya berkembang lebih banyak.
“Dari 48 uji swab yang telah keluar, hasilnya positif 9 orang. Kemungkinan ada penambahan karena hasil belum semuanya keluar,” kata Siti Wahyuningsih, Rabu (15/7/2020). Sembilan yang terkonfirmasi positif COVID-19 tak hanya berasal dari Kota Solo. Namun ada juga yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan Boyolali. (Baca juga: Jual Surat Rapid Tes COVID-19 Palsu, Ini Modus Para Pelaku)
Dua orang di antaranya merupakan keluarga dari pedagang tahu kupat. Warung tahu kupat yang berada di dekat salah satu rumah sakit swasta di Solo itu terdapat tukang becak yang sering membantu. (Baca juga: Cewek Amerika Depresi di Bali, Sebut Namanya Corona)
Selain itu juga terdapat pedagang di samping warung tahu kupat. Ada pula karyawan rumah sakit. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten lain terkait tracing. Sebab mereka yang memiliki kontak erat saat ini kembali ke rumahnya dan hanya dua yang berdomisili di Solo.
Diungkapkannya, positivity rate klaster tahu kupat sangat tinggi mengingat dari 48 hasil swab yang telah keluar, 9 orang positif COVID-19. Sehingga potensi penularannya mencapai 18,75%. Karena itu upaya penelusuran harus dilaksanakan secara maksimal. Sebab ada kemungkinan kasusnya berkembang lebih banyak.
(shf)
tulis komentar anda