Di Hadapan Ribuan Babinsa, Menhan Prabowo Puji Cara Presiden Jokowi Tangani Pandemi Covid-19
Sabtu, 28 Januari 2023 - 01:01 WIB
MEDAN - Cara penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mendapatkan pujian dari Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto. Pujian itu disampaikan Prabowo di hadapan ribuan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodam I/Bukit Barisan.
Prabowo menyebut, cara Presiden Jokowi menangani pandemi Covid-19, berhasil membuat Indonesia keluar dari ancaman perpecahan dan gangguan keamanan. Keputusan Presiden Jokowi menolak tekanan badan kesehatan dunia (WHO), untuk melakukan karantina wilayah secara penuh (lockdown), dinilai Prabowo adalah keputusan yang tepat.
Keputusan yang diambil Presiden Jokowi, dengan menolak karantina wilayah secara penuh, menurut Prabowo membuat Indonesia mampu bertahan, dan mampu relatif lebih baik menangani dampak pandemi Covid-19, dibandingkan negara lain.
"Kita waktu itu ditentang oleh banyak negara. Termasuk PBB melalui WHO, yang meminta kita harus lockdown. Tapi Presiden Jokowi tidak mau lockdown penuh. Keputusan itulah yang membuat kita tidak ambruk seperti negara lain," sebut Prabowo.
Bahkan kata Prabowo, China menghendaki lockdown penuh, akhirnya harus menyerah karena rakyatnya tidak terima. Rakyat China melakukan aksi turun ke jalan, untuk melakukan protes.
"Bayangkan, negara komunis, negara yang hanya punya satu partai. Yang bisa dikatakan tidak ada demokrasi, tidak ada tawar-menawar, akhirnya menyerah pada rakyatnya. Dalam waktu cukup lama, tiga tahun," jelasnya.
"Bukan kita membanding-bandingkan. Semua negara punya sistem masing-masing. Kita hormati tiap negara. Saya bermaksud mengatakan, bahwa kebijakan yang diambil presiden kita di awal, ternyata inilah yang membuat kita bisa menghadapi Covid-19 lebih baik dari banyak negara lain," tandasnya.
Prabowo menyebut, cara Presiden Jokowi menangani pandemi Covid-19, berhasil membuat Indonesia keluar dari ancaman perpecahan dan gangguan keamanan. Keputusan Presiden Jokowi menolak tekanan badan kesehatan dunia (WHO), untuk melakukan karantina wilayah secara penuh (lockdown), dinilai Prabowo adalah keputusan yang tepat.
Keputusan yang diambil Presiden Jokowi, dengan menolak karantina wilayah secara penuh, menurut Prabowo membuat Indonesia mampu bertahan, dan mampu relatif lebih baik menangani dampak pandemi Covid-19, dibandingkan negara lain.
Baca Juga
"Kita waktu itu ditentang oleh banyak negara. Termasuk PBB melalui WHO, yang meminta kita harus lockdown. Tapi Presiden Jokowi tidak mau lockdown penuh. Keputusan itulah yang membuat kita tidak ambruk seperti negara lain," sebut Prabowo.
Bahkan kata Prabowo, China menghendaki lockdown penuh, akhirnya harus menyerah karena rakyatnya tidak terima. Rakyat China melakukan aksi turun ke jalan, untuk melakukan protes.
"Bayangkan, negara komunis, negara yang hanya punya satu partai. Yang bisa dikatakan tidak ada demokrasi, tidak ada tawar-menawar, akhirnya menyerah pada rakyatnya. Dalam waktu cukup lama, tiga tahun," jelasnya.
"Bukan kita membanding-bandingkan. Semua negara punya sistem masing-masing. Kita hormati tiap negara. Saya bermaksud mengatakan, bahwa kebijakan yang diambil presiden kita di awal, ternyata inilah yang membuat kita bisa menghadapi Covid-19 lebih baik dari banyak negara lain," tandasnya.
(eyt)
tulis komentar anda