Kali Bebeng Rawan Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi, Penambang Pasir Diimbau Waspada
Rabu, 25 Januari 2023 - 16:13 WIB
Curah hujan hingga beberapa hari ke depan diperkirakan masih tinggi. Kondisi ini membuat sungai yang berhulu di Gunung Merapi rawan banjir lahar dingin. Foto SINDOnews
MAGELANG - Curah hujan hingga beberapa hari ke depan diperkirakan masih tinggi. Kondisi ini membuat sungai yang berhulu di Gunung Merapi rawan banjir lahar dingin. Para penambang pasir di sepanjang Kali Bebeng diimbau waspada.
Seperti yang terlihat di aliran Kali Bebeng, puluhan truk hilir mudik di sejumlah lokasi penambangan pasir yang berada di aliran kali yang berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi itu. Bahkan di salah satu lokasi terlihat antrean truk yang hendak muat pasir.
"Lokasi masih buka. Sopir dan penambang pasir sudah paham kondisi alam sekitar. Jadi kalau sekiranya bahaya, seperti terjadi hujan deras di puncak mereka berhenti menambang. Dan saya pun kalau dapat info puncak Merapi hujan, tidak muat pasir di kali," kata salah seorang sopir truk Darno (40) warga Semarang saat ditemui di Magelang, Rabu (25/1/2023).
Dia menuturkan, di Kali Bebeng ada sejumlah lokasi penambangan pasir. Hingga saat ini, juga masih beroperasional. "Namun jika hujan deras, penambangan berhenti. Saat muat saya tetap waspada. Jika hujan saya tidak berani turun ke kali," ujarnya.
Pengemudi truk lainnya, Yanto (35) mengatakan, sejauh ini belum ada pengumuman mengenai penutupan penambangan pasir di Kali Bebeng sehingga para sopir truk masih membeli pasir di lokasi tersebut. "Sebelum lokasinya ditutup, ya saya masih ngambil (membeli) pasir di sini," katanya.
Disinggung mengenai bahaya Gunung Merapi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi yang lebih besar atau banjir lahar dingin dia menuturkan, lokasi Kali Bebeng berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak dan relatif aman. "Radius 5 kilometer masih aman. Namun saya tetap waspada," ujarnya.
Seperti yang terlihat di aliran Kali Bebeng, puluhan truk hilir mudik di sejumlah lokasi penambangan pasir yang berada di aliran kali yang berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi itu. Bahkan di salah satu lokasi terlihat antrean truk yang hendak muat pasir.
"Lokasi masih buka. Sopir dan penambang pasir sudah paham kondisi alam sekitar. Jadi kalau sekiranya bahaya, seperti terjadi hujan deras di puncak mereka berhenti menambang. Dan saya pun kalau dapat info puncak Merapi hujan, tidak muat pasir di kali," kata salah seorang sopir truk Darno (40) warga Semarang saat ditemui di Magelang, Rabu (25/1/2023).
Dia menuturkan, di Kali Bebeng ada sejumlah lokasi penambangan pasir. Hingga saat ini, juga masih beroperasional. "Namun jika hujan deras, penambangan berhenti. Saat muat saya tetap waspada. Jika hujan saya tidak berani turun ke kali," ujarnya.
Pengemudi truk lainnya, Yanto (35) mengatakan, sejauh ini belum ada pengumuman mengenai penutupan penambangan pasir di Kali Bebeng sehingga para sopir truk masih membeli pasir di lokasi tersebut. "Sebelum lokasinya ditutup, ya saya masih ngambil (membeli) pasir di sini," katanya.
Disinggung mengenai bahaya Gunung Merapi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi yang lebih besar atau banjir lahar dingin dia menuturkan, lokasi Kali Bebeng berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak dan relatif aman. "Radius 5 kilometer masih aman. Namun saya tetap waspada," ujarnya.
(don)
tulis komentar anda