Galakkan Gotong Royong, Percepat Pembangunan
A
A
A
PASURUAN - Suti, 50, buruh tani di Kabupaten Pasuruan, berulang kali mengucapkan terima kasih kepada anggota TNI AD begitu melihat rumahnya di pelosok Dusun Bandaran, Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, berdiri kokoh.
Maklum saja, musim hujan lalu rumahnya kerap bocor dan dia selalu waswas rumahnya ambruk tertiup angin. “Matur nuwun , rumah saya sekarang sudah bagus. Genteng sudah diperbaiki dan tidak bocor lagi. Sekali lagi matur nuwun ,” kata Suti kepada anggota Yonzipur 5 Kepanjen Malang yang merenovasi rumahnya.
Rumah Suti dan tujuh warga lain di kampung ini menjadi prioritas perbaikan rumah tidak layak huni pada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Selain renovasi rumah, juga dilakukan perbaikan sarana dan prasarana umum, seperti musala, saluran irigasi, MCK, jalan lingkungan, dan madrasah.
Dusun Bandaran sebenarnya hanya berjarak sekitar 8 km dari pusat Kota Pasuruan. Namun, jalan lingkungan yang buruk menjadikan kampung ini seperti daerah terpencil. Jalannya becek dan sulit dilalui bila hujan turun. Pada malam hari jalan ini juga gelap karena tidak ada lampu penerangan.
Melalui program TMMD yang bekerja sama dengan Pemkab Pasuruan, saat ini tengah dibangun jalan paving sepanjang 1,3 km. Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko berharap program TMMD tidak hanya menumbuhkan kembali budaya gotong royong di tengah masyarakat, tetapi juga mempercepat program pembangunan di daerah.
“TNI yang berada di tengah-tengah dan berbaur dengan masyarakat ini sebagai perwujudan budaya gotong royong. Pembangunan sarana dan prasarana yang dilakukan secara bersama-sama ini akan menjadi sarana untuk percepatan pembangunan di segala bidang,” kata Eko pada pembukaan Program TMMD Ke-94 Tahun 2015 di Lapangan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Dia mengatakan, program TMMD ditargetkan di 237 sasaran yang tersebar di 13 Komando Daerah Militer (Kodam). Dengan melibatkan 9.150 personel TNI diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah tertinggal di 90 desa yang berada di 61 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia.
“Pelaksanaan TMMD tidak hanya pembangunan prasarana fisik, tetapi juga nonfisik yang bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk pembinaan kerukunan hidup umat beragama. Selain itu, pencegahan berkembangnya paham radikal, seperti ISIS, yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” kata Eko.
Arie Yoenianto
Maklum saja, musim hujan lalu rumahnya kerap bocor dan dia selalu waswas rumahnya ambruk tertiup angin. “Matur nuwun , rumah saya sekarang sudah bagus. Genteng sudah diperbaiki dan tidak bocor lagi. Sekali lagi matur nuwun ,” kata Suti kepada anggota Yonzipur 5 Kepanjen Malang yang merenovasi rumahnya.
Rumah Suti dan tujuh warga lain di kampung ini menjadi prioritas perbaikan rumah tidak layak huni pada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Selain renovasi rumah, juga dilakukan perbaikan sarana dan prasarana umum, seperti musala, saluran irigasi, MCK, jalan lingkungan, dan madrasah.
Dusun Bandaran sebenarnya hanya berjarak sekitar 8 km dari pusat Kota Pasuruan. Namun, jalan lingkungan yang buruk menjadikan kampung ini seperti daerah terpencil. Jalannya becek dan sulit dilalui bila hujan turun. Pada malam hari jalan ini juga gelap karena tidak ada lampu penerangan.
Melalui program TMMD yang bekerja sama dengan Pemkab Pasuruan, saat ini tengah dibangun jalan paving sepanjang 1,3 km. Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko berharap program TMMD tidak hanya menumbuhkan kembali budaya gotong royong di tengah masyarakat, tetapi juga mempercepat program pembangunan di daerah.
“TNI yang berada di tengah-tengah dan berbaur dengan masyarakat ini sebagai perwujudan budaya gotong royong. Pembangunan sarana dan prasarana yang dilakukan secara bersama-sama ini akan menjadi sarana untuk percepatan pembangunan di segala bidang,” kata Eko pada pembukaan Program TMMD Ke-94 Tahun 2015 di Lapangan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Dia mengatakan, program TMMD ditargetkan di 237 sasaran yang tersebar di 13 Komando Daerah Militer (Kodam). Dengan melibatkan 9.150 personel TNI diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah tertinggal di 90 desa yang berada di 61 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia.
“Pelaksanaan TMMD tidak hanya pembangunan prasarana fisik, tetapi juga nonfisik yang bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk pembinaan kerukunan hidup umat beragama. Selain itu, pencegahan berkembangnya paham radikal, seperti ISIS, yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” kata Eko.
Arie Yoenianto
(ftr)