Dikotori Aksi Vandalisme dan Jadi Tempat Mesum
A
A
A
INDRAMAYU - Monumen Pahlawan yang dibangun pada 2009 di sekitar Bundaran Mangga dan jadi salah satu ikon Kabupaten Indramayu, kondisinya sangat memperihatinkan.
Monumen itu juga kerap disalahartikan fungsinya, bahkan sering dijadikan media aksi vandalisme atau coretan sehingga membuat Monumen Pahlawan terlihat kotor. Selain itu, ketika malam hari, diduga kerap digunakan sejumlah oknum sebagai tempat mesum. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Indramayu Alam Soekmajaya mengatakan, Monumen Pahlawan tentunya harus sesuai peruntukkanya yakni benar-benar dapat dinikmati dan dijadikan kebanggaan oleh masyarakat Indramayu.
“Monumen tersebut benarbenar bisa mencerminkan sebagaimana fungsinya, tidak hanya membuat Monumen Pahlawan berdiri megah tapi masyarakat sendiri tidak memahami dan tidak mengerti maksud dari dibangunnya monumen tersebut,” jelasnya.
Menurut dia, idealnya monumen tersebut segera diselesaikan kemudian diberikan ilustrasi tentang peristiwa pertempuran yang pernah terjadi di masa kolonial, agar masyarakat umum dan pelajar memahami akan sejarah Indramayu. “Ironis memang monumen tersebut dibangun namun fungsi dan pekerjaanya tidak terselesaikan hingga membuat masyarakat Indramayu bingung fungsi dan peruntukkannya. Bahkan, parahnya lagi monumen tersebut diduga jadi tempat mesum karena kondisinya memprihatinkan,” jelasnya.
Pihaknya berharap agar monumen yang dibangun dengan anggaran tidak sedikit tersebut, segera diselesaikan agar benar-benar sesuai maksud dan tujuan awal monumen tersebut dibangun. Sementara itu Kasat Pol PP Kabupaten Indramayu Dody Dwi Endrayadi mengatakan, pihaknya setiap hari selalu melakukan patroli secara rutin. Dia pun sangat menyayangkan minimnya penerangan di sekitar monumen tersebut.
“Penerangan di lokasi monumen, menjadi salah satu penyebab dan kendala kami di lapangan untuk melakukan kontroling sehingga kondisi ini mungkin banyak di salah gunakan,” ungkapnya. Satpol PP menyarankan agar monumen tersebut ditutupi dengan pagar untuk menghindari perbuatan asusila karena tak ada penjagaan 24 jam. Satpol PP juga akan memaksimalkan patroli di lokasi-lokasi yang rawan tindak kejahatan dengan melibatkan sejumlah unsur seperti kepolisian dan TNI.
Selain Tugu Pahlawan, sejumlah lokasi yang rawan tindak kenakalan remaja di antaranya kawasan Waduk Bojong Sari dan Sport Center . “Selain monumen di kawasan simpang lima, lokasi lain yang rawan tindak kejahatan juga terus kita sisir,” pungkasnya.
Tomi indra
Monumen itu juga kerap disalahartikan fungsinya, bahkan sering dijadikan media aksi vandalisme atau coretan sehingga membuat Monumen Pahlawan terlihat kotor. Selain itu, ketika malam hari, diduga kerap digunakan sejumlah oknum sebagai tempat mesum. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Indramayu Alam Soekmajaya mengatakan, Monumen Pahlawan tentunya harus sesuai peruntukkanya yakni benar-benar dapat dinikmati dan dijadikan kebanggaan oleh masyarakat Indramayu.
“Monumen tersebut benarbenar bisa mencerminkan sebagaimana fungsinya, tidak hanya membuat Monumen Pahlawan berdiri megah tapi masyarakat sendiri tidak memahami dan tidak mengerti maksud dari dibangunnya monumen tersebut,” jelasnya.
Menurut dia, idealnya monumen tersebut segera diselesaikan kemudian diberikan ilustrasi tentang peristiwa pertempuran yang pernah terjadi di masa kolonial, agar masyarakat umum dan pelajar memahami akan sejarah Indramayu. “Ironis memang monumen tersebut dibangun namun fungsi dan pekerjaanya tidak terselesaikan hingga membuat masyarakat Indramayu bingung fungsi dan peruntukkannya. Bahkan, parahnya lagi monumen tersebut diduga jadi tempat mesum karena kondisinya memprihatinkan,” jelasnya.
Pihaknya berharap agar monumen yang dibangun dengan anggaran tidak sedikit tersebut, segera diselesaikan agar benar-benar sesuai maksud dan tujuan awal monumen tersebut dibangun. Sementara itu Kasat Pol PP Kabupaten Indramayu Dody Dwi Endrayadi mengatakan, pihaknya setiap hari selalu melakukan patroli secara rutin. Dia pun sangat menyayangkan minimnya penerangan di sekitar monumen tersebut.
“Penerangan di lokasi monumen, menjadi salah satu penyebab dan kendala kami di lapangan untuk melakukan kontroling sehingga kondisi ini mungkin banyak di salah gunakan,” ungkapnya. Satpol PP menyarankan agar monumen tersebut ditutupi dengan pagar untuk menghindari perbuatan asusila karena tak ada penjagaan 24 jam. Satpol PP juga akan memaksimalkan patroli di lokasi-lokasi yang rawan tindak kejahatan dengan melibatkan sejumlah unsur seperti kepolisian dan TNI.
Selain Tugu Pahlawan, sejumlah lokasi yang rawan tindak kenakalan remaja di antaranya kawasan Waduk Bojong Sari dan Sport Center . “Selain monumen di kawasan simpang lima, lokasi lain yang rawan tindak kejahatan juga terus kita sisir,” pungkasnya.
Tomi indra
(ftr)