Hendak Diperkosa 6 Pria, Siswi MTs Terjun ke Jurang
A
A
A
MAJALENGKA - Seorang siswi MTs di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka berhasil selamat dari ancaman pemerkosaan yang dilakukan enam pria. Korban berusia 15 tahun berhasil lolos setelah terjun ke jurang sedalam 5 meter.
Peristiwa ini bermula ketika korban bersama temannya, Ik (15) dan lima orang pelajar tengah bermain seusai pulang sekolah di sebuah bendungan (situ) di Desa Sindangpano Rajalaguh, Sabtu (2/5/2015) sekitar pukul 11.30 WIB.
Saat hendak pulang, korban dan Ik diantarkan oleh dua orang temannya menggunakan sepeda motor dengan dibonceng. Ik diantarkan sampai ke rumahnya. Sementara, korban saat di perjalanan malah dibelokkan ke sebuah perkebunan bambu atau masuk wilayah Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi.
Saat berada di lokasi, korban merasa heran karena ternyata sudah ada lima pelajar dan seorang pemuda bernama Riz alias Toke, (20), warga Rajagaluh. Ketika itu, pelaku langsung menarik korban dan meminta melayani nafsu bejatnya.
Tapi, korban menolak. Sementara, teman korban diam saja. Melihat reaksi itu, pelaku langsung mencekik dan mengancam korban menggunakan rantai. Beruntung, korban tidak sempat dinodai, hanya baru dicium dan diraba bagian dadanya.
Saat pelaku lengah, korban berusaha melawan dan ketika memiliki kesempatan langsung loncat ke dalam jurang setinggi 5 meter hingga mengalami luka yang cukup serius di bagian hidung, leher, dan dahi.
Melihat korban terjun ke jurang, pelaku langsung kabur. Korban akhirnya selamat setelah mendapatkan pertolongan dari Eyo (40), salah seorang petani buah mangga yang berada di kebunnya. Petani tersebut mengantarkan korban pulang ke rumahnya di Kecamatan Sindangwangi.
Melihat anaknya nyaris menjadi korban pemerkosaan, ayah korban, AS, langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sindangwangi.
"Saya tidak terima anak saya nyaris diperkosa. Saya meminta agar pelaku diberikan hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku," kata AS seusai memberikan laporan kepada pihak kepolisian.
Aparat desa yang mengantarkan orangtua korban ke Mapolsek Sindangwangi, mengatakan, korban sempat menasihati tersangka, hingga tersangka sempat menangis dan urung melakukan niat bejatnya.
"Sebenarnya korban sudah berupaya mengingatkan dan menyadarkan tersangka, namun ternyata tidak berhasil, malah tersangka sempat mengancamnya dan membawa sebuah rantai yang diikatkan di leher korban. Beruntung korban berhasil lolos setelah loncat ke dalam jurang," ucapnya.
Kapolsek Sindangwangi Sutardjo membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Kasusnya sudah dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Majalengka dan masih dalam pengembangan," katanya.
Terkait kasus ini, enam pria yakni lima orang pelajar dan seorang pemuda, ditangkap Minggu (3/5/2015) dini hari. Mereka kini diamankan di Polsek Sindangwangi.
Mereka berinisial Ag (15) dan Bah (15), warga Desa Buah Kapas Kecamatan Sindangwangi. Lalu, Ad (16), Tr (15), Rif (15), warga Desa Rajagaluh Lor Kecamatan Rajagaluh, dan seorang pemuda, Riz alias Toke (20).
Peristiwa ini bermula ketika korban bersama temannya, Ik (15) dan lima orang pelajar tengah bermain seusai pulang sekolah di sebuah bendungan (situ) di Desa Sindangpano Rajalaguh, Sabtu (2/5/2015) sekitar pukul 11.30 WIB.
Saat hendak pulang, korban dan Ik diantarkan oleh dua orang temannya menggunakan sepeda motor dengan dibonceng. Ik diantarkan sampai ke rumahnya. Sementara, korban saat di perjalanan malah dibelokkan ke sebuah perkebunan bambu atau masuk wilayah Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi.
Saat berada di lokasi, korban merasa heran karena ternyata sudah ada lima pelajar dan seorang pemuda bernama Riz alias Toke, (20), warga Rajagaluh. Ketika itu, pelaku langsung menarik korban dan meminta melayani nafsu bejatnya.
Tapi, korban menolak. Sementara, teman korban diam saja. Melihat reaksi itu, pelaku langsung mencekik dan mengancam korban menggunakan rantai. Beruntung, korban tidak sempat dinodai, hanya baru dicium dan diraba bagian dadanya.
Saat pelaku lengah, korban berusaha melawan dan ketika memiliki kesempatan langsung loncat ke dalam jurang setinggi 5 meter hingga mengalami luka yang cukup serius di bagian hidung, leher, dan dahi.
Melihat korban terjun ke jurang, pelaku langsung kabur. Korban akhirnya selamat setelah mendapatkan pertolongan dari Eyo (40), salah seorang petani buah mangga yang berada di kebunnya. Petani tersebut mengantarkan korban pulang ke rumahnya di Kecamatan Sindangwangi.
Melihat anaknya nyaris menjadi korban pemerkosaan, ayah korban, AS, langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sindangwangi.
"Saya tidak terima anak saya nyaris diperkosa. Saya meminta agar pelaku diberikan hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku," kata AS seusai memberikan laporan kepada pihak kepolisian.
Aparat desa yang mengantarkan orangtua korban ke Mapolsek Sindangwangi, mengatakan, korban sempat menasihati tersangka, hingga tersangka sempat menangis dan urung melakukan niat bejatnya.
"Sebenarnya korban sudah berupaya mengingatkan dan menyadarkan tersangka, namun ternyata tidak berhasil, malah tersangka sempat mengancamnya dan membawa sebuah rantai yang diikatkan di leher korban. Beruntung korban berhasil lolos setelah loncat ke dalam jurang," ucapnya.
Kapolsek Sindangwangi Sutardjo membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Kasusnya sudah dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Majalengka dan masih dalam pengembangan," katanya.
Terkait kasus ini, enam pria yakni lima orang pelajar dan seorang pemuda, ditangkap Minggu (3/5/2015) dini hari. Mereka kini diamankan di Polsek Sindangwangi.
Mereka berinisial Ag (15) dan Bah (15), warga Desa Buah Kapas Kecamatan Sindangwangi. Lalu, Ad (16), Tr (15), Rif (15), warga Desa Rajagaluh Lor Kecamatan Rajagaluh, dan seorang pemuda, Riz alias Toke (20).
(zik)