Perempuan Pedagang Angkringan Tewas Setengah Telanjang
A
A
A
BANTUL - Warga Karangjambe, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Sabtu 2 April 2015 malam gempar. Eka Maya Sari, perempuan yang sehari-hari berjualan angkringan di bawah Jembatan Janti ditemukan tewas mengenaskan.
Wanita berusia 27 tahun ini diduga menjadi korban pemerkosaan. Saat ditemukan, korban dalam kondisi setengah telanjang.
Menurut tetangga korban, Andriyanto, korban pertama kali ditemukan oleh adiknya, Fandi Indra Jaya yang tinggal di Gedongkuning, Banguntapan.
Seperti biasanya, setiap sore Fandi mengunjungi kakaknya yang kebetulan tinggal sendirian di tempat tersebut.
Namun ketika membuka pintu, Fandi langsung teriak karena melihat kakaknya dalam keadaan tewas. “Itu kakak saya, korban perampokan, tolong,” ungkap Andriyanto menirukan Fandi.
Adriyanto mengatakan, berdasarkan keterangan Fandi, kakaknya Eka ditemukan dalam keadaan setengah telanjang dan terlentang di atas kasur.
Wajah korban penuh lebam seperti habis dipukuli. Dari selangkangan korban juga keluar darah sampai ke kaki, dia menduga Eka menjadi korban perkosaan.
Setelah mengetahui hal tersebut, Andriyanto lantas melapor ke Dukuh mereka dan diteruskan ke Polsek Banguntapan. Beberapa saat kemudian, petugas kepolisian datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Andriyanto mengaku tidak ada hal yang mencurigakan sebelum korban ditemukan dalam keadaan tewas tersebut. “Semuanya biasa saja, korban juga sendirian,” katanya.
Petugas kepolisian langsung melakukan olah TKP dan mengirim jenazah ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito untuk dilakukan otopsi. Sampai saat ini, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Muhammad Kasim Akbar Bantilan masih enggan berkomentar banyak. “Kita kumpulkan keterangan saksi dan barang bukti,” ujarnya.
Wanita berusia 27 tahun ini diduga menjadi korban pemerkosaan. Saat ditemukan, korban dalam kondisi setengah telanjang.
Menurut tetangga korban, Andriyanto, korban pertama kali ditemukan oleh adiknya, Fandi Indra Jaya yang tinggal di Gedongkuning, Banguntapan.
Seperti biasanya, setiap sore Fandi mengunjungi kakaknya yang kebetulan tinggal sendirian di tempat tersebut.
Namun ketika membuka pintu, Fandi langsung teriak karena melihat kakaknya dalam keadaan tewas. “Itu kakak saya, korban perampokan, tolong,” ungkap Andriyanto menirukan Fandi.
Adriyanto mengatakan, berdasarkan keterangan Fandi, kakaknya Eka ditemukan dalam keadaan setengah telanjang dan terlentang di atas kasur.
Wajah korban penuh lebam seperti habis dipukuli. Dari selangkangan korban juga keluar darah sampai ke kaki, dia menduga Eka menjadi korban perkosaan.
Setelah mengetahui hal tersebut, Andriyanto lantas melapor ke Dukuh mereka dan diteruskan ke Polsek Banguntapan. Beberapa saat kemudian, petugas kepolisian datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Andriyanto mengaku tidak ada hal yang mencurigakan sebelum korban ditemukan dalam keadaan tewas tersebut. “Semuanya biasa saja, korban juga sendirian,” katanya.
Petugas kepolisian langsung melakukan olah TKP dan mengirim jenazah ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito untuk dilakukan otopsi. Sampai saat ini, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Muhammad Kasim Akbar Bantilan masih enggan berkomentar banyak. “Kita kumpulkan keterangan saksi dan barang bukti,” ujarnya.
(dam)