Jalur Alternatif Mudik di Tegal Rusak Parah
A
A
A
TEGAL - Menjelang arus mudik, sejumlah jalur alternatif di Kabupaten Tegal kondisinya rusak parah. Salah satunya di ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Pagerbarang dan Balapulang. Kerusakan tersebut sangat membahayakan pengendara.
Kerusakan tersebar hampir merata di sepanjang jalan yang masuk di wilayah Desa Pesarean, Randusari, dan Semboja, Kecamatan Pagerbarang.
Kerusakan rata-rata-berupa lubang jalan dengan diameter mulai dari sekitar 20 centimeter hingga satu meter.
Tak hanya berlubang, di beberapa titik kondisi jalan juga bergelombang dan membentuk gundukan.
Beberapa titik kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung cukup lama. Namun kerusakan semakin parah sejak dua bulan terakhir tanpa ada upaya perbaikan.
"Parah-parahnya dua bulan terakhir karena banyak truk-truk lewat," kata Indah (18) salah satu warga Desa Randusari, Sabtu (2/5/2015)
Menurut Indah, dump truk yang lewat tersebut mengangkut material berupa pasir, batu, dan tanah.
Jumlah dump truk yang lewat bisa mencapai puluhan setiap harinya. "Setiap hari lewatnya makanya jalan menjadi cepat rusak. Sepertinya truk lewat sini karena motong jalan biar lebih cepat," timpal Indah.
Kerusakan jalan tersebut sangat mengganggu aktivitas warga. Terutama seusai turun hujan deras. Sebab lubang jalan menjadi tergenang air sehingga menjadi tidak terlihat.
"Sangat mengganggu karena setiap hari banyak truk lewat dan jalan jadi rusak," ujar Indah.
Tak hanya membahayakan pengendaran jalan yang rutin lewat, kerusakan jalan juga dipastikan mengancam pemudik saat arus mudik Lebaran nanti.
Sebab ruas Pagerbarang-Balapulang merupakan salah satu jalur alternatif yang ramai dilalui tiap musim arus mudik. "Kalau pas arus mudik memang selalu ramai," imbuh Indah.
Warga lainnya, Sugiyo (59), juga mengeluhkan kerusakan jalan tersebut. Menurut dia, kerusakan terjadi akibat banyaknya dump truk pengangkut material untuk proyek jalan tol Pejagan-Pemalang lewat. "Jalannya jadi hancur. Sebelumnya tidak pernah separah ini," tandasnya.
Kerusakan tersebar hampir merata di sepanjang jalan yang masuk di wilayah Desa Pesarean, Randusari, dan Semboja, Kecamatan Pagerbarang.
Kerusakan rata-rata-berupa lubang jalan dengan diameter mulai dari sekitar 20 centimeter hingga satu meter.
Tak hanya berlubang, di beberapa titik kondisi jalan juga bergelombang dan membentuk gundukan.
Beberapa titik kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung cukup lama. Namun kerusakan semakin parah sejak dua bulan terakhir tanpa ada upaya perbaikan.
"Parah-parahnya dua bulan terakhir karena banyak truk-truk lewat," kata Indah (18) salah satu warga Desa Randusari, Sabtu (2/5/2015)
Menurut Indah, dump truk yang lewat tersebut mengangkut material berupa pasir, batu, dan tanah.
Jumlah dump truk yang lewat bisa mencapai puluhan setiap harinya. "Setiap hari lewatnya makanya jalan menjadi cepat rusak. Sepertinya truk lewat sini karena motong jalan biar lebih cepat," timpal Indah.
Kerusakan jalan tersebut sangat mengganggu aktivitas warga. Terutama seusai turun hujan deras. Sebab lubang jalan menjadi tergenang air sehingga menjadi tidak terlihat.
"Sangat mengganggu karena setiap hari banyak truk lewat dan jalan jadi rusak," ujar Indah.
Tak hanya membahayakan pengendaran jalan yang rutin lewat, kerusakan jalan juga dipastikan mengancam pemudik saat arus mudik Lebaran nanti.
Sebab ruas Pagerbarang-Balapulang merupakan salah satu jalur alternatif yang ramai dilalui tiap musim arus mudik. "Kalau pas arus mudik memang selalu ramai," imbuh Indah.
Warga lainnya, Sugiyo (59), juga mengeluhkan kerusakan jalan tersebut. Menurut dia, kerusakan terjadi akibat banyaknya dump truk pengangkut material untuk proyek jalan tol Pejagan-Pemalang lewat. "Jalannya jadi hancur. Sebelumnya tidak pernah separah ini," tandasnya.
(sms)