Toilet di KBM Jorok
A
A
A
MEDAN - Pengunjung Kebun Binatang Medan (KBM) mengeluhkan pemeliharaan fasilitas yang dirasa masih sangat minim . Misalnya, toilet untuk pengunjung sangat jorok.
“Lihat saja kamar mandinya sangat jorok dan tempat duduknya sangat terbatas. Bagaimana kami mau nyaman datang dan banyak kali lahan tidak digunakan,” kata Husein Hasan, salah seorang pengunjung KBM saat ditemui kemarin. Husein mengatakan, selain tidak bersihnya toilet, dia juga mengeluhkan minim fasilitas lainnya. Sebut satwa yang tersedia dari tahun ke tahun tidak mengalami peningkatan. Bahkan, masih ada kandang tidak ada satwanya.
Ditambah dengan infrastruktur yang tersedia tidak ditata dengan baik, seperti jalan belum diaspal, tong sampah berserakan, dan toilet kotor. “Bagaimana mau maju Kebun Binatang Medan kalau fasilitasnya tidak dilakukan pembenahan. Kami yang datang tentu sangat kecewa melihat satwa dari dulu itu-itu saja dan kurang terawat,” kata Husein. Pria yang datang bersama keluarga besarnya itu menilai dengan jarak cukup jauh dari Medan, seharusnya membuat pengunjung puas.
Lahan yang luas sudah seharusnya satwa diperbanyak dan infrastruktur dibenahiagarwargasemakinnyaman datang. Namun, jika kondisi kebun binatang itu tidak dilakukan pembenahan, dikhawatirkan masyarakat enggan datang. Keluhan sama juga disampaikan pengunjung lainnya, MirwanLubis, 28. WargaJalanSMRaja Medan ini, juga mengaku heran dengan kondisi kebun binatang yang tidak memiliki kemajuan. Satwa yang tersedia tidak kunjung bertambah justru berkurang. Dia mengakuidatangkeKBMlantaran minim tempat rekreasi di Medan.
“Tidak tahu lagi mau ke mana, ke sini sajalah sama kawan-kawan. Lihat kondisi sudah sama seperti di kampungsaya diMadina,” katanya. Ternyata keluhan seperti yang disampaikan Husein dan Mirwan sering didengarkan oleh salah satu pemilik warung di KBM E Nasution, 49. Dikatakannya, hampir setiap pengunjung singgah di warungnya merasa kecewa dengan pelayanan dan fasilitas tersebut.
“Keluhan pengunjung tentang fasilitas dan kondisi satwa yang minim sering kami dengar. Keluhan itu wajar, lihat saja memang tidak ada satwa yang mau dilihat dan tidak terurus. Kalau dikelola dengan baik tentu pengunjung akan nyaman dan mau datang kembali,” katanya. Terpisah, Kepala Kebun Binatang Kota Medan, Zainul Akbar Nasution, membenarkan jika jumlah pengunjung setiap hari belum memenuhi target. Namun, secara grafik jumlah pengunjung setiap bulan mengalami peningkatan.
Dia menyangkal penyebab minim pengunjung lantaran pelayanan dan jumlah satwa minim. “Target kami pada hari biasa sekitar 500 pengunjung yang datang sekitar 300 orang. Tapi berdasarkan data sama kami pengunjung terus bertambah dibandingkantahunlalu. Mungkin karenaakseskesiniagakjauhdan warga kerja. Kalau hari libur mencapai 3.000-an,” katanya.
Dicky irawan
“Lihat saja kamar mandinya sangat jorok dan tempat duduknya sangat terbatas. Bagaimana kami mau nyaman datang dan banyak kali lahan tidak digunakan,” kata Husein Hasan, salah seorang pengunjung KBM saat ditemui kemarin. Husein mengatakan, selain tidak bersihnya toilet, dia juga mengeluhkan minim fasilitas lainnya. Sebut satwa yang tersedia dari tahun ke tahun tidak mengalami peningkatan. Bahkan, masih ada kandang tidak ada satwanya.
Ditambah dengan infrastruktur yang tersedia tidak ditata dengan baik, seperti jalan belum diaspal, tong sampah berserakan, dan toilet kotor. “Bagaimana mau maju Kebun Binatang Medan kalau fasilitasnya tidak dilakukan pembenahan. Kami yang datang tentu sangat kecewa melihat satwa dari dulu itu-itu saja dan kurang terawat,” kata Husein. Pria yang datang bersama keluarga besarnya itu menilai dengan jarak cukup jauh dari Medan, seharusnya membuat pengunjung puas.
Lahan yang luas sudah seharusnya satwa diperbanyak dan infrastruktur dibenahiagarwargasemakinnyaman datang. Namun, jika kondisi kebun binatang itu tidak dilakukan pembenahan, dikhawatirkan masyarakat enggan datang. Keluhan sama juga disampaikan pengunjung lainnya, MirwanLubis, 28. WargaJalanSMRaja Medan ini, juga mengaku heran dengan kondisi kebun binatang yang tidak memiliki kemajuan. Satwa yang tersedia tidak kunjung bertambah justru berkurang. Dia mengakuidatangkeKBMlantaran minim tempat rekreasi di Medan.
“Tidak tahu lagi mau ke mana, ke sini sajalah sama kawan-kawan. Lihat kondisi sudah sama seperti di kampungsaya diMadina,” katanya. Ternyata keluhan seperti yang disampaikan Husein dan Mirwan sering didengarkan oleh salah satu pemilik warung di KBM E Nasution, 49. Dikatakannya, hampir setiap pengunjung singgah di warungnya merasa kecewa dengan pelayanan dan fasilitas tersebut.
“Keluhan pengunjung tentang fasilitas dan kondisi satwa yang minim sering kami dengar. Keluhan itu wajar, lihat saja memang tidak ada satwa yang mau dilihat dan tidak terurus. Kalau dikelola dengan baik tentu pengunjung akan nyaman dan mau datang kembali,” katanya. Terpisah, Kepala Kebun Binatang Kota Medan, Zainul Akbar Nasution, membenarkan jika jumlah pengunjung setiap hari belum memenuhi target. Namun, secara grafik jumlah pengunjung setiap bulan mengalami peningkatan.
Dia menyangkal penyebab minim pengunjung lantaran pelayanan dan jumlah satwa minim. “Target kami pada hari biasa sekitar 500 pengunjung yang datang sekitar 300 orang. Tapi berdasarkan data sama kami pengunjung terus bertambah dibandingkantahunlalu. Mungkin karenaakseskesiniagakjauhdan warga kerja. Kalau hari libur mencapai 3.000-an,” katanya.
Dicky irawan
(ars)