Saluran Drainase Bluyah Gede Jebol

Sabtu, 02 Mei 2015 - 10:38 WIB
Saluran Drainase Bluyah Gede Jebol
Saluran Drainase Bluyah Gede Jebol
A A A
SLEMAN - Hujan deras yang terjadi Kamis (30/4) sore di Sleman menyebabkan talud di daerah Bluyah Gede, Sinduadi, Mlati, tepatnya di RT 09/33 ambrol hingga separuh jalan.

Ambrolnya taluditu, bukan hanya mengganggu akses warga, tapi juga merusak saluran drainase di dekatnya. Material lumpur dan tanah juga masuk kedalam rumah warga yang ada di sekitar talud. Akibatnya, sedikitnya 24 kepala keluarga (KK) dengan 81 jiwa terpaksa mengungsi di masjid terdekat. Selain itu, satu warga atas nama Darsih, 55, mengalami sesak napas karena terkejut akibat kejadian tersebut dan harus mendapatkan perawatan ke rumah sakit.

Ketua RT 09 Bluyah Gede, Sinduadi, Mlati, Rihardiyanto menceritakan, peristiwa tersebut terjadisaat hujanderas, Kamis(30/4) sekitar pukul 16.00 WIB. Hujan membuat Jalan Monjali yang ada di atas perkampungan Bluyah Gede penuh air dan masuk kesaluran drainase. “Besarnya debit air yang masuk ke drainase membuat saluran tidak kuat menahan hingga akhirnya jebol,” ungkap Rihardiyanto, kemarin.

Drainase jebol diawali dengan bocornya saluran drainase. Warga sudah berusaha menutup dengan karung pasir. Selain agar airdari drainase yang bocor tidak masuk ke rumah, juga supaya drainase tidak rusak. Hanyasaja, karena aliran air cukup deras, saluran drainase akhirnya jebol dan air masuk ke rumah warga yang ada di bawah jalan.

“Bocornya saluran drainase ini sebenarnya sudah setahun lalu, lantaran adanya keretakan. Kondisi ini sudah dilaporkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sleman dan sudah ada perbaikan. Akan tetapi cuma sebatas penambalan saja. Sehingga saat hujan, kebocoran muncul lagi dan akhirnya jebol juga,” ucap Rihardiyanto. Kasie Drainase Bidang Pemukiman DPUP Sleman Zaini Anwar berjanji segera melakukan perbaikan saluran drainase yang jebol tersebut. Sebelum melakukan perbaikan, terlebih dulu akan melakukan pemetakan di mana letak kerusakannya.

Sebab saluran tersebut merupakan konstruksi lama yang terdiri dari susunan batu kali dan sudah 20 tahun lebih belum direnovasi. “Kami segera membongkar saluran yang jebol dan mengganti konstruksi lama. Bisa dengan susunan batu kali atau cor beton,” ucap Zaini. Untukitu, selamaprosespembongkaran dan perbaikan saluran, drainase tidakd ifungsikan sementara dan dialihkan ke drainase di sisi barat. Zaini menambahkan, perbaikan saluran drainase itu diperkirakan akan berlangsung dua pekan. Yang lama adalah proses pembongkaran dan penentuan kerusakan.

Terlebih ada bangunan di atas saluran. Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Julisetiono Dwi Wasito mengatakan, selama masa darurat, selain membuka posko pengungsian dan dapur umum, juga membuka posko pengobatan bagi warga Blunyah Gede. Dari identifikasi awal, ungkap dia, permasalahan muncul pada saluran drainase yang berada lebih tinggi dari pemukiman warga.

Karena itu, selama ini penanganan darurat saluran drainase di sisi timur Jalan Monjal ditutup dan diarahkan ke selatan. Sehingga saat hujan, air tidak mengalir ke permukiman.

Priyo setyawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5335 seconds (0.1#10.140)