Semoga Ini Eksekusi Mati Terakhir....

Kamis, 30 April 2015 - 10:03 WIB
Semoga Ini Eksekusi Mati Terakhir....
Semoga Ini Eksekusi Mati Terakhir....
A A A
”Semoga di negeri ini, ini eksekusi mati yang terakhir....” Hanya itu kalimat yang terucap dari bibir Angela Intan, seorang gadis yang tercatat sebagai siswi salah satu SMK di Madiun.

Perempuan yang disebut-sebut sebagai teman dekat almarhum Raheem Agbaje Salami ini kemarin tampak benar-benar terpukul dan tak ingin kehilangan orang yang mungkin sempat mengisi hatinya itu. Angela, yang sejak Sabtu (25/4) lalu sudah berada di Cilacap, kemarin datang bersama rombongan jenazah dan langsung mengambil tempat di depan peti jenazah Raheem. Gadis yang kemarin membalut dirinya dengan kaos abu-abu bergambar dominan merah muda dan jaket bertudung hitam itu mengikuti misa arwah hingga pemakaman secara khidmat.

Angela beberapa kali tak kuasa menahan air mata. Sambil dipapah dua orang Polwan dari Polres Kota Madiun, Angela tampak terus memeluk foto Raheem yang di dalamnya tertulis nama Stefanus. Sebuah foto Raheem yang menunjukkan dua jari membentuk huruf V, simbol perdamaian. Sebuah ayat dalam Alkitab jelas tertulis dalam foto almarhum Raheem, yaitu 2 Timotius 4:7 yang berbunyi “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman”.

Entah apa maksud almarhum Raheem membuat foto dengan tulisan itu. Tapi yang pasti, tulisan itu bentuk paling jelas dari perubahan Raheem menuju keimanan kuat dalam agama Kristen. Ratusan warga Kota Madiun pun tampak larut dalam duka saat jasad Raheem tiba di TPU Pace Keras, Kota Madiun. Seusai pemakaman jenazah pria berusia 41 tahun 3 hari ini, sebuah kertas yang telah dilaminating pres diletakkan di atas pusara Raheem.

Kertas itu menjadi semacam ucapan perpisahan dari orang-orang yang selama ini mengenal Raheem. Di dalamnya tertulis kata yang berbunyi “Man..... Selamat jalan, Tuhan Mengasihimu.” Tertulis pula sebuah pernyataan proklamasi tentang penolakan peredaran narkoba dan penolakan pelaksanaan hukuman mati oleh kelompok yang menyebut dirinya Gerakan Masyarakat Cinta Damai Lentara Kasih tertanggal 28 April 2015. Pendamping spiritual keagamaan Raheem, Yuvensius Fusi Nusantoro mengatakan, Raheem semasa hidup dikenalnya sebagai sosok yang baik.

“Di luar urusan hukum, saya mengenal Stefanus, begitu ia ingin dipanggil setelah dibaptis, sebagai pribadi yang baik. Dia sudah bertobat dan menjalani kehidupan dengan baik selama berada di lapas,” ujarnya. Terkait perang terhadap narkoba, Romo Fusi menyatakan, pihaknya sangat mendukung Pemerintah Indonesia untuk bisa membebaskan seluruh generasi dari penyalahgunaan narkoba. Namun, ia juga berharap agar hukuman mati terhadap Raheem adalah yang terakhir dilaksanakan di Indonesia.

“Saya sangat ingin Indonesia bebas penyalahgunaan narkoba. Tapi saya juga berharap hukuman mati ini adalah untuk yang terakhir kalinya,” kata Romo Fusi yang setia mendampingi Raheem mulai dari Lapas Madiun hingga Nusakambangan.

Dili eyato
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7042 seconds (0.1#10.140)