Bocah Tewas dengan Mulut Berbusa di Kolam Renang
A
A
A
PAMEKASAN - Nahas dialami Ahmad Bayu Perdana (8), bocah yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) tersebut tewas dengan mulut berbusa, setelah tenggelam di kolam renang dengan kedalaman 1,8 meter, Rabu (29/4/2015).
Chintia (19), anak pemilik kolam Bintang Jaya Pool di Jalan Pintu Gerbang mengatakan, korban semula berenang di kolam khusus anak kecil, namun tanpa sepengetahuan petugas pindah ke kolam orang dewasa.
"Korban ditemukan oleh anak les renang. Waktu itu korban posisi diam di dasar kolam, korban dipanggil tapi tidak merespon," terang Chintia pada wartawan.
Menurutnya, gerak-gerik korban bersama teman seusianya diawasi oleh dua petugas keamanan kolam yakni Yoga dan Dodo. Tetapi, keduanya pergi setelah guru korban mengaku bahwa renang sudah selesai.
"Gurunya bilang, bermain di kolamnya sudah selesai, jadi petugas saya langsung naik ke atas," imbuhnya.
Sementara Doni, pelatih les renang yang biasa menggunakan kolam tersebut mengatakan bahwa saat korban diangkat ke atas sudah dalam kondisi tak bernyawa dengan mengeluarkan busa dari mulutnya.
"Ibunya histeris, makanya saya suruh petugas untuk membawa korban ke rumah sakit," ungkap Doni.
Setelah beberapa jam berada di rumah sakit, korban dibawa pulang oleh keluarganya menggunakan ambulan. Sementara ibu korban masih shock mengetahui anaknya pergi untuk selamanya.
Petugas kepolisian dari Polsek dan Polres Pamekasan yang dipimpin oleh Kapolsek kota Pamekasan AKP. Dwiyatmoko melakukan olah TKP. Namun tidak bisa dimintai keterangan karena masih proses penyelidikan.
Chintia (19), anak pemilik kolam Bintang Jaya Pool di Jalan Pintu Gerbang mengatakan, korban semula berenang di kolam khusus anak kecil, namun tanpa sepengetahuan petugas pindah ke kolam orang dewasa.
"Korban ditemukan oleh anak les renang. Waktu itu korban posisi diam di dasar kolam, korban dipanggil tapi tidak merespon," terang Chintia pada wartawan.
Menurutnya, gerak-gerik korban bersama teman seusianya diawasi oleh dua petugas keamanan kolam yakni Yoga dan Dodo. Tetapi, keduanya pergi setelah guru korban mengaku bahwa renang sudah selesai.
"Gurunya bilang, bermain di kolamnya sudah selesai, jadi petugas saya langsung naik ke atas," imbuhnya.
Sementara Doni, pelatih les renang yang biasa menggunakan kolam tersebut mengatakan bahwa saat korban diangkat ke atas sudah dalam kondisi tak bernyawa dengan mengeluarkan busa dari mulutnya.
"Ibunya histeris, makanya saya suruh petugas untuk membawa korban ke rumah sakit," ungkap Doni.
Setelah beberapa jam berada di rumah sakit, korban dibawa pulang oleh keluarganya menggunakan ambulan. Sementara ibu korban masih shock mengetahui anaknya pergi untuk selamanya.
Petugas kepolisian dari Polsek dan Polres Pamekasan yang dipimpin oleh Kapolsek kota Pamekasan AKP. Dwiyatmoko melakukan olah TKP. Namun tidak bisa dimintai keterangan karena masih proses penyelidikan.
(nag)