Balita Ini Ditelantarkan Ibu Kandungnya
A
A
A
KENDAL - Aril Budi Setiawan, balita berusia sekitar 3,5 tahun ini bernasib malang karena ditelantarkan oleh ibu kandungnya.
Saat ini, Aril dirawat oleh Anjasmara dan istrinya Sonia, warga dukuh Jetis, Desa Plantaran, Rt 05/06, Kecamatan Kaliwungu.
Kisah tragis itu bermula sejak seorang yang mengaku bernama Yanti mendatangi rumah Anjasmara bermaksud menitipkan anaknya, satu bulan yang lalu.
"Kami tidak kenal dengan Yanti. Tapi mengaku menitipkan anaknya karena terbelit ekonomi," kata Anjasmara, Rabu (29/4/2015).
Dikatakan, Yanti mengaku asli Jawa Timur itu berjanji akan mengambil anaknya kembali setelah mendapatkan uang."Mulanya tidak mau, tapi bocah ini nangis terus," sebutnya.
Anjasmara menuturkan jika Aril sudah dalam perawatannya sekitar 1,5 bulan ini. Kini dia kerepotan dan hendak menyerahkan anak tersebut ke Dinas Sosial lantaran sudah tidak sanggup merawat sang bocah.
"Yanti tidak meninggalkan uang, bahkan dia justru meminta saya uang Rp300 ribu," paparnya.
Alasan Anjasmara mau membantu merawat Aril karena dia meyakini bahwa Yanti tidak akan tega menelantarkan anaknya sendiri. Selain itu, Yanti juga meninggalkan dua nomor telepon seluler (HP) kepada Anjasmara agar sewaktu-waktu dapat dihubungi.
"Sempat saya sms dan telepon, jawabannya nanti akan dijemput. Nunggu ia dapat uang dulu," lanjutnya.
Sonia menambahkan, suaminya berulangkali menghubungi Yanti. Namun, terakhir kali, Yanti justru mengaku sudah enggan merawat anaknya dan memasrahkan kepada Anjasmara.
"Kami sempat menyerahkan ke Panti asuhan tapi ditolak. Katanya panti asuhan hanya bisa menerima jika anak sudah berumur lima tahun dan atas persetujuan orang tuanya sendiri," ujar Sonia.
Sonia berharap ada orang yang mau merawat dan mengadopsi Aril. Ia dan suaminya sudah tidak sanggup merawat lantaran hanya berpenghasilan pas-pasan dari hasil jualan warung makan nasi rames."Jika tidak kami berencana akan menyerahkan pada dinas sosial," pungkasnya.
Saat ini, Aril dirawat oleh Anjasmara dan istrinya Sonia, warga dukuh Jetis, Desa Plantaran, Rt 05/06, Kecamatan Kaliwungu.
Kisah tragis itu bermula sejak seorang yang mengaku bernama Yanti mendatangi rumah Anjasmara bermaksud menitipkan anaknya, satu bulan yang lalu.
"Kami tidak kenal dengan Yanti. Tapi mengaku menitipkan anaknya karena terbelit ekonomi," kata Anjasmara, Rabu (29/4/2015).
Dikatakan, Yanti mengaku asli Jawa Timur itu berjanji akan mengambil anaknya kembali setelah mendapatkan uang."Mulanya tidak mau, tapi bocah ini nangis terus," sebutnya.
Anjasmara menuturkan jika Aril sudah dalam perawatannya sekitar 1,5 bulan ini. Kini dia kerepotan dan hendak menyerahkan anak tersebut ke Dinas Sosial lantaran sudah tidak sanggup merawat sang bocah.
"Yanti tidak meninggalkan uang, bahkan dia justru meminta saya uang Rp300 ribu," paparnya.
Alasan Anjasmara mau membantu merawat Aril karena dia meyakini bahwa Yanti tidak akan tega menelantarkan anaknya sendiri. Selain itu, Yanti juga meninggalkan dua nomor telepon seluler (HP) kepada Anjasmara agar sewaktu-waktu dapat dihubungi.
"Sempat saya sms dan telepon, jawabannya nanti akan dijemput. Nunggu ia dapat uang dulu," lanjutnya.
Sonia menambahkan, suaminya berulangkali menghubungi Yanti. Namun, terakhir kali, Yanti justru mengaku sudah enggan merawat anaknya dan memasrahkan kepada Anjasmara.
"Kami sempat menyerahkan ke Panti asuhan tapi ditolak. Katanya panti asuhan hanya bisa menerima jika anak sudah berumur lima tahun dan atas persetujuan orang tuanya sendiri," ujar Sonia.
Sonia berharap ada orang yang mau merawat dan mengadopsi Aril. Ia dan suaminya sudah tidak sanggup merawat lantaran hanya berpenghasilan pas-pasan dari hasil jualan warung makan nasi rames."Jika tidak kami berencana akan menyerahkan pada dinas sosial," pungkasnya.
(nag)