Warga Kerap Melintas di Median Jalan
A
A
A
MEDAN - Kesadaran berlalu lintas di Kota Medan dinilai masih minim. Pasalnya, sebagian besar pengendara sering tidak sabar dan memilih menyeberang dengan melintasi beberapa ruas median jalan.
Hal ini kerap terlihat di Jalan Jamin Ginting. Selain tindakan tersebut menyalahi aturan, tentu sangat mengancam keselamatan berlalu lintas. Berdasarkan pengamatan KORAN SINDO MEDAN, Selasa (28/4), sejumlah ruas median jalan Jamin Ginting dijadikan tempat penyeberangan, khususnya median yang sudah mulai rusak. Anehnya lagi, sebagian median tidak dibiarkan rusak tanpa ada perbaikan.
Jika kondisi ini terus dibiarkan begitu saja, bisa menyebabkan ruas median jalan semakin rusak parah. “Warga menggunakan median jalan lantaran rusak dan dataran tidak terlalu tinggi. Setelah digunakan warga sebagai akses menyeberang, median jalan semakin rusak. Itu sudah banyak di seputaran Jamin Ginting dekat Simpang Pos arah Sibolangit,” kata H Boru Ginting, warga Jalan Jamin Ginting.
Median jalan merupakan suatu pemisah fisik jalur lalu lintas yang berfungsi untuk menghilangkan konflik lalu lintas dari arah yang berlawanan, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan keselamatan lalu lintas. Jika terus dibiarkan, akan mengancam keselamatan. Kawasan tersebut mudah terkena macet lantaran keegoisan pengendara yang melintas melalui median jalan.
Ironisnya lagi, sejumlah median jalan sudah ditanami tanaman semak-semak, tapi tetap saja dilewati. “Sudah tahu kawasan ini ramai pengendara makanya tempat untuk menyeberang sudah disediakan, tapi tetap saja dilintasi melalui media jalan. Saya rasa pemerintah membuat medianjalanuntukmengantisipasi agar tidak mudah macet,” katanya.
Sementara itu, salah satu pengendara yang menyeberangi medianjalan, TT, 34, wargaJalan PintuAirIV, menuturkanalasannya menggunakan media jalan untuk mempermudah sampai ke simpang Jalan Pintu Air IV. Pria berkulit hitam manis ini menilai, jika melintas dari simpang pos lagi akan mengalami kemacetan.
Terkait keselamatan, dia mengakui sudah belum pernah mengalami kecelakaan. “Sebelum menyeberang kita harus lihat kiri kanan agar tidak tertabrak. Sering juga ditegurpengendara lain, tapicueksaja,” katanya sambil tertawa kecil.
Irwan siregar
Hal ini kerap terlihat di Jalan Jamin Ginting. Selain tindakan tersebut menyalahi aturan, tentu sangat mengancam keselamatan berlalu lintas. Berdasarkan pengamatan KORAN SINDO MEDAN, Selasa (28/4), sejumlah ruas median jalan Jamin Ginting dijadikan tempat penyeberangan, khususnya median yang sudah mulai rusak. Anehnya lagi, sebagian median tidak dibiarkan rusak tanpa ada perbaikan.
Jika kondisi ini terus dibiarkan begitu saja, bisa menyebabkan ruas median jalan semakin rusak parah. “Warga menggunakan median jalan lantaran rusak dan dataran tidak terlalu tinggi. Setelah digunakan warga sebagai akses menyeberang, median jalan semakin rusak. Itu sudah banyak di seputaran Jamin Ginting dekat Simpang Pos arah Sibolangit,” kata H Boru Ginting, warga Jalan Jamin Ginting.
Median jalan merupakan suatu pemisah fisik jalur lalu lintas yang berfungsi untuk menghilangkan konflik lalu lintas dari arah yang berlawanan, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan keselamatan lalu lintas. Jika terus dibiarkan, akan mengancam keselamatan. Kawasan tersebut mudah terkena macet lantaran keegoisan pengendara yang melintas melalui median jalan.
Ironisnya lagi, sejumlah median jalan sudah ditanami tanaman semak-semak, tapi tetap saja dilewati. “Sudah tahu kawasan ini ramai pengendara makanya tempat untuk menyeberang sudah disediakan, tapi tetap saja dilintasi melalui media jalan. Saya rasa pemerintah membuat medianjalanuntukmengantisipasi agar tidak mudah macet,” katanya.
Sementara itu, salah satu pengendara yang menyeberangi medianjalan, TT, 34, wargaJalan PintuAirIV, menuturkanalasannya menggunakan media jalan untuk mempermudah sampai ke simpang Jalan Pintu Air IV. Pria berkulit hitam manis ini menilai, jika melintas dari simpang pos lagi akan mengalami kemacetan.
Terkait keselamatan, dia mengakui sudah belum pernah mengalami kecelakaan. “Sebelum menyeberang kita harus lihat kiri kanan agar tidak tertabrak. Sering juga ditegurpengendara lain, tapicueksaja,” katanya sambil tertawa kecil.
Irwan siregar
(ftr)