Bupati Purwakarta Siap Bantu Pulangkan TKI Nunung
A
A
A
PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi siap membantu memulangkan Nunung bin Masri, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kampung Cisalak, RT 10/04 Desa Karoya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang terlibat kasus hukum di tempat kerjanya.
"Kita akan bantu memulangkan Nunung. Kita sudah membentuk tim untuk mengurus semuanya. Mudah-mudahan Nunung bisa pulang dan berkumpul kembali bersama keluarganya," ujar bupati yang akrab dipanggil Kang Dedi ini, Selasa (28/4/2015).
Nunung yang kabarnya berkerja sebagai pekerja rumah tangga di Yaman ini ditangkap Polisi Arab Saudi pekan lalu di Kota Jizan, Arab Saudi, saat akan pulang ke Tanah Air. Penangkapan wanita dua anak ini disebut-sebut lantaran terlibat kasus yang terjadi pada 2007. (Baca: TKI Asal Purwakarta Ini Ditangkap Polisi di Yaman).
Sementara itu, Inoh (75), ibu kandung Nunung yang datang bersama lima orang anaknya menemui Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Selasa (28/4/2015) pagi tadi menjelaskan, sejak Nunung ditangkap hingga kini, dirinya dan keluarga belum tahu kasus apa yang membelit anak ke empatnya tersebut.
Bahkan, keluarga langsung shock ketika ada kabar Nunung akan dihukum pancung. "Anak saya sudah tiga kali menjadi TKI. Pertama berangkat tahun 2007 lalu dan kembali pulang 2008. Kemudian berangkat lagi 2009 dan pulang 2012. Terakhir 2013 diberangkatkan melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Bagus Sodara di Jakarta," ujar dia.
Sebetulnya, kata Inoh, keinginan anaknya memilih menjadi TKI itu tidak direstui keluarga. Apalagi, Nunung memiliki dua orang anak perempuan yang usianya masih kecil dan butuh perhatian lebih ibunya, karena ayahnya sudah meninggal dunia.
Keluarga tidak membantah saat ditanya keberangkatan Nunung tidak melalui jalur resmi. Sebab, sejak 2008 Pemkab Purwakarta mengeluarkan kebijakan larangan warganya berangkat menjadi TKI ke Timur Tengah.
"Kita akan bantu memulangkan Nunung. Kita sudah membentuk tim untuk mengurus semuanya. Mudah-mudahan Nunung bisa pulang dan berkumpul kembali bersama keluarganya," ujar bupati yang akrab dipanggil Kang Dedi ini, Selasa (28/4/2015).
Nunung yang kabarnya berkerja sebagai pekerja rumah tangga di Yaman ini ditangkap Polisi Arab Saudi pekan lalu di Kota Jizan, Arab Saudi, saat akan pulang ke Tanah Air. Penangkapan wanita dua anak ini disebut-sebut lantaran terlibat kasus yang terjadi pada 2007. (Baca: TKI Asal Purwakarta Ini Ditangkap Polisi di Yaman).
Sementara itu, Inoh (75), ibu kandung Nunung yang datang bersama lima orang anaknya menemui Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Selasa (28/4/2015) pagi tadi menjelaskan, sejak Nunung ditangkap hingga kini, dirinya dan keluarga belum tahu kasus apa yang membelit anak ke empatnya tersebut.
Bahkan, keluarga langsung shock ketika ada kabar Nunung akan dihukum pancung. "Anak saya sudah tiga kali menjadi TKI. Pertama berangkat tahun 2007 lalu dan kembali pulang 2008. Kemudian berangkat lagi 2009 dan pulang 2012. Terakhir 2013 diberangkatkan melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Bagus Sodara di Jakarta," ujar dia.
Sebetulnya, kata Inoh, keinginan anaknya memilih menjadi TKI itu tidak direstui keluarga. Apalagi, Nunung memiliki dua orang anak perempuan yang usianya masih kecil dan butuh perhatian lebih ibunya, karena ayahnya sudah meninggal dunia.
Keluarga tidak membantah saat ditanya keberangkatan Nunung tidak melalui jalur resmi. Sebab, sejak 2008 Pemkab Purwakarta mengeluarkan kebijakan larangan warganya berangkat menjadi TKI ke Timur Tengah.
(zik)