Bus Lion Air Seruduk Warung, Dua Tewas

Selasa, 28 April 2015 - 10:43 WIB
Bus Lion Air Seruduk Warung, Dua Tewas
Bus Lion Air Seruduk Warung, Dua Tewas
A A A
DELISERDANG - Lion Air seperti tak lepas dirundung masalah. Setelah dua pesawatnya mengalami kerusakan di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), giliran shuttle bus milik maskapai itu menyeruduk warung kopi hingga menewaskan dua warga, kemarin sekitar pukul 09.00 WIB.

Sebelum menyeruduk warung kopi di Jalan Arteri Km 19 Desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang, bus antarjemput penumpang bernomor polisi B 7496 II itu terlebih dahulu menyenggol mobil boks BK 9521 MO milik PT Indomarco. Akibatnya, dua warga yang duduk di warung kopi milik Sugiarti itu tewas. Keduanya bernama Poniran, 50, warga Telaga Sari, Kecamatan Tanjung Morawa; dan Kemat, 45, warga Bangun Rejo.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, bus milik Lion Air hendak mengantarkan tujuh penumpang yang menginap dari Miyana Hotel ke KNIA. Namun, selama dalam perjalanan satu arah menuju ke bandara, tiba-tiba mobil itu tak terkendali sehingga menyenggol mobil boks milik PT Indomarco yang berada di sampingnya. Bus meluncur kencang menyeruduk warung kopi, sedangkan mobil boks menyeruduk pagar rumah warga.

Poniran yang duduk di warung kopi meninggal seketika di lokasi kejadian. Sementara Kemat meninggal setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Grand Medistra, Lubukpakam.

Kemudian kernet Indomarco, Sahlan, mengalami patah kaki dirawat di RS Grand Meditra, dan sopirnya, Budiar, hanya luka ringan. “Remnya memang tak terkendali, jadi saya benturkan ke kiri. Memang saya tahu ada mobil boks itu, maka saya tabrakan,” ujar sopir bus Lion Air, Ahmad Tarmiji, warga Pancurbatu saat ditemui di lokasi kejadian.

Adapun dari tujuh penumpang bus Lion Air, dari empat di antaranya mengalami luka ringan dan sempat mendapatkan perawatan medis di RS GL Tobing PTPN II Tanjung Morawa. Sementara tiga lainnya tidak mengalami luka apa-apa.

Kepala Unit (Kanit) Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Deliserdang, Inspektur Polisi Satu (Iptu) G Karokaro mengatakan, sebelum kejadian bus Lion Air melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Tanjung Morawa menuju KNIA. Petugas kepolisian saat ini masih memintai keterangan dari para saksi dan sopir bus sambil mengamankan barang bukti kedua kendaraan itu. “Warga dan sopir yang menjadi saksi masih menjalani pemeriksaan di Polres Deliserdang,” katanya.

DPD Akan Panggil Manajemen Lion Air

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut, Parlindungan Purba mengungkapkan, mereka akan memanggil manajemen Lion Air terkait insiden dua pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 303 yang gagal take off. Kejadian pertama pada Jumat (24/4) terdengar suara dentuman di bagian ekor pesawat dan kedua pada Minggu (26/4) karena rusaknya pengatur udara (AC).

“Saya justru kemari dari Jakarta untuk melihat langsung maintenance Lion Air di Bandara Kualanamu. Ada kemungkinan Lion Air akan kami panggil ke Senayan karena rasanya tidak cukup bagi saya mendengar keterangan dari manajemen Lion Air yang ada di daerah,” ujarnya.

Bagaimanapun dua kejadian itu merugikan penumpang. Belum lagi ada penumpang celaka akibat kejadian tersebut. Namun di sisi lain, dia berterima kasih kepada pilot pesawat karena berinisiatif untuk tidak menerbangkan pesawatnya. Itu menunjukkan bahwa pilot tersebut teliti. Parlindungan Purba mengharapkan Otoritas Bandara (Otban) PT Angkasa Pura (AP) II Kualanamu tidak takut memberikan keterangan pada pusat terkait permasalahan Lion Air tersebut.

Belum lagi permasalahan Lion Air yang sering delay harus dicari tahu penyebabnya. Sementara Kepala Otban PT AP II Kualanamu, M Nasir Usman menjelaskan, sampai kemarin KNKT belum mengumumkan hasil investigasi Lion Air JT303 tersebut. Setelah hasilnya diketahui, barulah bisa diputuskan apakah Lion Air akan mendapatkan sanksi atau tidak. “Kita lihat dululah hasil investigasi KNKT nanti,” ungkapnya.

Menurut dia, untuk menjatuhkan sanksi kepada manajemen maskapai penerbangan harus dilihat dari penyebab terjadinya permasalahan itu, apakah karena permasalahan teknis dan lainnya?

“Kalau memang pesawatnya sudah diperiksa sebelum terbang dan pilotnya pun sudah siapterbang, namuntetapterjadi permasalahan, itu kan berarti di luar dari persiapan manajemen maskapai, karena semuanya dianggap sudah baik,” katanya.

M andi yusri/ Dicky irawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6395 seconds (0.1#10.140)