Hendak Jemput Anak, Malah Dicekik Mantan Suami
A
A
A
SAGULUNG - Dengan isak tangis, Sukmawati (37) datang ke Mapolsek Sagulung, Senin (27/42015). Kedatangan wanita tersebut untuk melaporkan mantan suaminya bernama Dedi, atas tuduhan penganiayaan.
Kepada Polisi Sukmawati mengadu, dirinya dicekik oleh mantan suaminya saat hendak menjemput putri bungsunya di Perumahan Tiara Mantang Blok W No.37 sekitar pukul 15.00 WIB.
"Mau ngambil anak, dia (Dedi) tak mau ngasih. Saya langsung cekik dua kali. Kejadian di dalam rumah. Kalau tidak banyak warga yang lihat mungkin saya sudah mati," ujar Sukmawati saat mebuat laporan polisi.
Warga Perumahan Griya Permai II Blok CC nomor 7 ini mengaku tak hanya dicekik pelaku, dia sebelumnya sudah dimaki-maki pelaku melalui sambungan telepon sebelum sampai ke rumah mantan suaminya itu.
Waktu itu, dia masih belanja di Pasar Aviari. Sesudah itu, dia berncana menjemput putrinya itu. Namun, dia malah mendapat perlakuan kasar. Bahkan, dia diancam lehernya akan digorok Dedi
"Tadi baru pulang belanja, mau jemput anak saya. Tapi, dia tak mau menyerahkan anak itu. Saya bahkan diancam mau digoroknya," sebutnya.
Tidak hanya dia saja menjadi korban amarah mantan suaminya itu, bahkan anak sulungnya Nr (18) turut menjadi korban. Nr menuturkan, kalau dia juga dicekik oleh ayahnya, tapi tidak seperah ibunya. "Saya tadi kena cekik juga," kata Nr.
Menariknya saat dijemput polisi, Dedi malah minta dimasukan ke dalam penjara, sebab katanya sebelumnya ia juga pernah melaporkan mantan istrinya terkait perusakan dokumen negara, namun belum ditanggapi.
"Jadi sebelum laporan ditanggapi, saya minta saya atau dia (Sukmawati) yang dimasukan ke dalam penjara. Sebab kalau tidak saya takut tidak bisa menahan emosi dan bisa lebih parah menganiaya mantan istri saya," katanya.
Dikatakan, masalah yang dialaminya berawal dari perselingkuhan mantan istrinya, namun, dia tak mempersoalkan perselingkuhan itu, karena sebelumnya mantan istrinya sudah minta cerai.
Sebelum perceraian kata Dedi. mantan istrinya ternyata membakar dokumen negara milik Dedi seperti ijazah sekolah, akte lahir, surat-surat izin berlayarnya, dan semua dokumen berharga miliknya.
"Istri saya bakar dokumen negara saya. Masalah awalnya gara-gara dia berselingkuh," ujar mantan pelaut yang sudah sampai ke Afrika ini.
Permintaan dia atau Sukmawati yang ditahan demi kenyamanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dia mengaku sudah tak sanggup lagi menahan masalah yang berkecamuk di dalam kepalanya.
Bahkan dia sudah mengadukannya ke mana-mana, sampai meminta doa kepada tuhan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan hingga akhirnya memilih minta ditahan polisi.
"Anak-anak saya masih kecil. Saya takut nanti bunuh mantan istri. Sudah saya adukan ke mana-mana, sampai minta petunjuk sama tuhan," ujarnya sambil menahan emosi.
Kepada Polisi Sukmawati mengadu, dirinya dicekik oleh mantan suaminya saat hendak menjemput putri bungsunya di Perumahan Tiara Mantang Blok W No.37 sekitar pukul 15.00 WIB.
"Mau ngambil anak, dia (Dedi) tak mau ngasih. Saya langsung cekik dua kali. Kejadian di dalam rumah. Kalau tidak banyak warga yang lihat mungkin saya sudah mati," ujar Sukmawati saat mebuat laporan polisi.
Warga Perumahan Griya Permai II Blok CC nomor 7 ini mengaku tak hanya dicekik pelaku, dia sebelumnya sudah dimaki-maki pelaku melalui sambungan telepon sebelum sampai ke rumah mantan suaminya itu.
Waktu itu, dia masih belanja di Pasar Aviari. Sesudah itu, dia berncana menjemput putrinya itu. Namun, dia malah mendapat perlakuan kasar. Bahkan, dia diancam lehernya akan digorok Dedi
"Tadi baru pulang belanja, mau jemput anak saya. Tapi, dia tak mau menyerahkan anak itu. Saya bahkan diancam mau digoroknya," sebutnya.
Tidak hanya dia saja menjadi korban amarah mantan suaminya itu, bahkan anak sulungnya Nr (18) turut menjadi korban. Nr menuturkan, kalau dia juga dicekik oleh ayahnya, tapi tidak seperah ibunya. "Saya tadi kena cekik juga," kata Nr.
Menariknya saat dijemput polisi, Dedi malah minta dimasukan ke dalam penjara, sebab katanya sebelumnya ia juga pernah melaporkan mantan istrinya terkait perusakan dokumen negara, namun belum ditanggapi.
"Jadi sebelum laporan ditanggapi, saya minta saya atau dia (Sukmawati) yang dimasukan ke dalam penjara. Sebab kalau tidak saya takut tidak bisa menahan emosi dan bisa lebih parah menganiaya mantan istri saya," katanya.
Dikatakan, masalah yang dialaminya berawal dari perselingkuhan mantan istrinya, namun, dia tak mempersoalkan perselingkuhan itu, karena sebelumnya mantan istrinya sudah minta cerai.
Sebelum perceraian kata Dedi. mantan istrinya ternyata membakar dokumen negara milik Dedi seperti ijazah sekolah, akte lahir, surat-surat izin berlayarnya, dan semua dokumen berharga miliknya.
"Istri saya bakar dokumen negara saya. Masalah awalnya gara-gara dia berselingkuh," ujar mantan pelaut yang sudah sampai ke Afrika ini.
Permintaan dia atau Sukmawati yang ditahan demi kenyamanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dia mengaku sudah tak sanggup lagi menahan masalah yang berkecamuk di dalam kepalanya.
Bahkan dia sudah mengadukannya ke mana-mana, sampai meminta doa kepada tuhan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan hingga akhirnya memilih minta ditahan polisi.
"Anak-anak saya masih kecil. Saya takut nanti bunuh mantan istri. Sudah saya adukan ke mana-mana, sampai minta petunjuk sama tuhan," ujarnya sambil menahan emosi.
(nag)