Darson Hamid, Tokoh Agama dari Yogyakarta Berpulang
A
A
A
YOGYAKARTA - Kabar duka di keluarga besar Muhammadiyah menyelimuti atas meninggalnya salah satu tokohnya, Dasron Hamid pada Jumat (24/4) malam kemarin.
Jasa-jasa almarhum semasa hidupnya pun akan selalu di ingat terutama dalam bidang aga ma, pendidikan, maupun olahraga. "Beliau sangat aktif dalam ke - giatan di kampung, seperti membimbing rumpun ranting Muhammadiyah. Pada saat sehat, juga aktif kegiatan paguyuban pit-pitan dan selalu ikut serta," kata salah satu tokoh masyarakat kampung Suronatan, Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta, Arif Julianto, kemarin.
Beberapa minggu sebelum me ninggal, bahkan sempat menyempatkan untuk tetap Ngunduh Pengajian atau pengajian rutin yang diadakan di kampung. "Meski sakit dan sedang dirawat di rumah sakit, beberapa minggu lalu tetap ngunduh pengajian. Jasa-jasa beliau tidak akan kami lupakan," katanya.
Setelah di shalatkan di Masjid Kauman, kemarin, selanjutnya jenasahnya dikebumikan di kompleks makam keluarga daerah Kota Gede, Yogyakarta. Almarhum yang juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) ter sebut meninggalkan lima orang putri, dan lima cucu.
Kakak dari Darson Hamid, Zembi Nurhastojati mengatakan, beliau sebelum menderita penyakit batu ginjal. Kemudian sempat dioperasi dan dari pihak dokter yang mengurusi, sempat dikabarkan kondisi membaik. "Operasinya berhasil. Tapi, setelah kondisinya sedikit ada peningkatan, kembali menurun. Tapi mungkin kehendak Allah SWT. Kemudian sekitar pukul 19.00, beliau dipanggil (wafat)," katanya.
Darson Hamid dikenal sangat baik di mata keluarga besarnya. Jika bertemu, selalu mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan. "Beliau sebelas bersaudara, anak yang nomor sepuluh. Di ke luarga besar, tidak pernah ada per masalahan sama sekali," ujarnya.
Ridho hidayat
Jasa-jasa almarhum semasa hidupnya pun akan selalu di ingat terutama dalam bidang aga ma, pendidikan, maupun olahraga. "Beliau sangat aktif dalam ke - giatan di kampung, seperti membimbing rumpun ranting Muhammadiyah. Pada saat sehat, juga aktif kegiatan paguyuban pit-pitan dan selalu ikut serta," kata salah satu tokoh masyarakat kampung Suronatan, Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta, Arif Julianto, kemarin.
Beberapa minggu sebelum me ninggal, bahkan sempat menyempatkan untuk tetap Ngunduh Pengajian atau pengajian rutin yang diadakan di kampung. "Meski sakit dan sedang dirawat di rumah sakit, beberapa minggu lalu tetap ngunduh pengajian. Jasa-jasa beliau tidak akan kami lupakan," katanya.
Setelah di shalatkan di Masjid Kauman, kemarin, selanjutnya jenasahnya dikebumikan di kompleks makam keluarga daerah Kota Gede, Yogyakarta. Almarhum yang juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) ter sebut meninggalkan lima orang putri, dan lima cucu.
Kakak dari Darson Hamid, Zembi Nurhastojati mengatakan, beliau sebelum menderita penyakit batu ginjal. Kemudian sempat dioperasi dan dari pihak dokter yang mengurusi, sempat dikabarkan kondisi membaik. "Operasinya berhasil. Tapi, setelah kondisinya sedikit ada peningkatan, kembali menurun. Tapi mungkin kehendak Allah SWT. Kemudian sekitar pukul 19.00, beliau dipanggil (wafat)," katanya.
Darson Hamid dikenal sangat baik di mata keluarga besarnya. Jika bertemu, selalu mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan. "Beliau sebelas bersaudara, anak yang nomor sepuluh. Di ke luarga besar, tidak pernah ada per masalahan sama sekali," ujarnya.
Ridho hidayat
(ars)