Soekirman Tak Anti-Kritik
Soekirman Tak Anti-Kritik
A
A
A
SERDANGBEDAGAI - Bupati Serdangbedagai (Sergai) Soekirman menegaskan tidak risih dengan kritikan.
Sekalipun itu dari media maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM), dia meyakinkan siap menindaklanjutinya terlebih kritikan itu dalam upaya memberi masukan positif dalam membangun daerah. “Saya sangat berterima kasih meski informasi yang disampaikan itu pahit. Namun, pahitnya bisa menjadi obat, daripada manis tapi memabukkan bahkan menjadi racun,” kata Soekirman, ketika acara doa dan syukuran yang digelar LSM SIKAP Sergai, di Kompleks Ruko ABC, Kecamatan Sei Rampah, Jumat (24/4).
Tidak hanya dari LSM SIKAP, Soekirman juga menyatakan, malah menunggu informasi-informasi berdatangan dari LSM-LSM lainnya serta elemen masyarakat. “Saya dulu juga aktivis LSM, tentu saja tahu persis manfaat LSM ini untuk mendorong pemberdayaan masyarakat secara swadaya,” katanya.
Dia mengaku tidak perlu khawatir karena beranggapan bahwa orang yang giat di LSM adalah orang-orang yang berani. Dia juga meminta agar sikap berani itu karena benar, bukan karena dibayar. “Kalau saya terima SMS atau pesan lainnya, pasti akan saya teruskan ke pejabat terkait untuk meminta penjelasan. Bahkan, yang sering malah dengan Sekda Haris Fadillah,” katanya sembari melirik Sekda Haris Fadillah, yang juga duduk di barisan undangan.
Sementara Ketua LSM SIKAP Sergai, Juhari, mengatakan, organisasi ini merupakan anak cabang dari perwakilan Sumut yang berupaya menjadi lembaga untuk menyuarakan informasi korupsi seputar anggaran pemerintah.
“Kami siap mendorong upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengawasan terhadap penggunaan uang negara. Mengingat itu notabene adalah uang rakyat, sudah semestinya porsi terbesar adalah peningkatan kesejahteraan rakyat, dan jangan dikorupsi,” ujarnya.
Acara syukuran juga dihadiri 50 anak yatim dan 50 kaum dhuafa serta janda tidak mampu. Acara semakin semarak dengan tausiyah yang diberikan Ustaz Sulaiman alias Ustaz Sule, jebolan juara I program Dai Muda MNC TV 2014 lalu. Dia memaparkan soal rasa syukur dan sedekah.
Erdian wirajaya
Sekalipun itu dari media maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM), dia meyakinkan siap menindaklanjutinya terlebih kritikan itu dalam upaya memberi masukan positif dalam membangun daerah. “Saya sangat berterima kasih meski informasi yang disampaikan itu pahit. Namun, pahitnya bisa menjadi obat, daripada manis tapi memabukkan bahkan menjadi racun,” kata Soekirman, ketika acara doa dan syukuran yang digelar LSM SIKAP Sergai, di Kompleks Ruko ABC, Kecamatan Sei Rampah, Jumat (24/4).
Tidak hanya dari LSM SIKAP, Soekirman juga menyatakan, malah menunggu informasi-informasi berdatangan dari LSM-LSM lainnya serta elemen masyarakat. “Saya dulu juga aktivis LSM, tentu saja tahu persis manfaat LSM ini untuk mendorong pemberdayaan masyarakat secara swadaya,” katanya.
Dia mengaku tidak perlu khawatir karena beranggapan bahwa orang yang giat di LSM adalah orang-orang yang berani. Dia juga meminta agar sikap berani itu karena benar, bukan karena dibayar. “Kalau saya terima SMS atau pesan lainnya, pasti akan saya teruskan ke pejabat terkait untuk meminta penjelasan. Bahkan, yang sering malah dengan Sekda Haris Fadillah,” katanya sembari melirik Sekda Haris Fadillah, yang juga duduk di barisan undangan.
Sementara Ketua LSM SIKAP Sergai, Juhari, mengatakan, organisasi ini merupakan anak cabang dari perwakilan Sumut yang berupaya menjadi lembaga untuk menyuarakan informasi korupsi seputar anggaran pemerintah.
“Kami siap mendorong upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengawasan terhadap penggunaan uang negara. Mengingat itu notabene adalah uang rakyat, sudah semestinya porsi terbesar adalah peningkatan kesejahteraan rakyat, dan jangan dikorupsi,” ujarnya.
Acara syukuran juga dihadiri 50 anak yatim dan 50 kaum dhuafa serta janda tidak mampu. Acara semakin semarak dengan tausiyah yang diberikan Ustaz Sulaiman alias Ustaz Sule, jebolan juara I program Dai Muda MNC TV 2014 lalu. Dia memaparkan soal rasa syukur dan sedekah.
Erdian wirajaya
(ftr)
Explore More