Film Turis Romantis Diharapkan Melambungkan Sineas Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - Film Turis Romantisyang diproduksi Mahaka Pictures dan Spectrum Film resmi diputar perdana serentak di sekitar 70 layar bioskop Indonesia.
Film ini menjadi ajang pembuktian bagi para sineas film Yogyakarta untuk terjun ke kancah nasional. Bagaimana tidak, sekitar 80% dari total kru produksi film merupakan sineas asal Yogyakarta, di antaranya Sutradara Film Senoaji Julius, Supervisi Film Hanung Bramantyo, dan Scoring Music oleh Pongki Barata.
Tak hanya itu, tempat cerita juga lebih banyak mengambil lokasi di Yogyakarta. “Dari segi cerita yang dibuat memang dagelan atau joke Yogya lebih pas. Apalagi kami bersama Mas Hanung yang merupakan supervisi, ingin mengangkat Yogyakarta. Dan kreativitas anak Yogyakarta berpotensi sekali,” ujar Celerina Judisari selaku Produser Film Turis Romantis kepada wartawan di sela-sela menonton bareng (nobar) film tersebut di XXI Jogja City Mall belum lama ini.
Meski digarap dengan treatment lokal, namun pihaknya juga tetap memasukkan unsur budaya lainnya. Terbukti lewat bahasa yang digunakan dalam film, pemain juga memakai bahasa Inggris dan India, selain bahasa Jawa dan Indonesia. Dengan suguhan film drama komedi yang dikemas ringan, simpel, lucu, dan cerita yang kuat, sehingga mudah dicerna oleh penonton.
Selain itu, diharapkan mampu memenuhi target 400.000 penonton hingga 1,5 bulan ke depan. “Paling masuk akal Rp4,5 (miliar) minim (buat film standar drama komedi di Indonesia) berikut promosi. Namun balik lagi sekarang untung nggak, (setidaknya) target 400.000 penonton untuk bisa balik (modal),” ungkap dia.
Sementara Sutradara Film Senoaji Julius mengatakan, selain untuk hiburan dan drama. Film tersebut juga dibuat dengan tujuan supaya bisa menampilkan perpaduan unsur lokal yang diwakili oleh karakter Nabil (Kirana Larasati) dan impor oleh karakter Azan Khan (Shaheer Sheikh). “Tidak dibenturkan, tapi ketika selesaikan masalah sederhana bisa dengan lakukan cara lokal dan impor. Di sini bukan hanya tangible , tapi juga intangible atau budaya (digambarkan dan disuguhkan di dalamnya),” kata Seno.
Alhasil, penonton pun bisa memetik pelajaran positif dari film yang melalui proses produksi dan post pro selama tiga bulan ini. Selain Shaheer Sheikh dan Kirana Larasati, film ini juga didukung aktor Mike Lucock (Tuan Takur), Alby Jufri (Preman), dan sejumlah pemain pendukung lokal lainnya. Untuk diketahui, film Turis Romantis berdurasi sekitar 100 menit itu mengisahkan tentang Nabil, gadis Yogyakarta yang terbelit banyak permasalahan keluarga.
Sementara Azan Khan, turis dari India datang ke Yogyakarta, mencari makam kakeknya yang ada di kawasan Kotagede Yogyakarta. Keduanya bertemu dan terlibat dalam petualangan melawan Tuan Takur dan para preman. Perjalanan dalam menemukan makam itu akhirnya melibatkan perasaan Azan Khan dan Nabil. Keduanya pun jatuh cinta satu sama lain.
Siti estuningsih
Film ini menjadi ajang pembuktian bagi para sineas film Yogyakarta untuk terjun ke kancah nasional. Bagaimana tidak, sekitar 80% dari total kru produksi film merupakan sineas asal Yogyakarta, di antaranya Sutradara Film Senoaji Julius, Supervisi Film Hanung Bramantyo, dan Scoring Music oleh Pongki Barata.
Tak hanya itu, tempat cerita juga lebih banyak mengambil lokasi di Yogyakarta. “Dari segi cerita yang dibuat memang dagelan atau joke Yogya lebih pas. Apalagi kami bersama Mas Hanung yang merupakan supervisi, ingin mengangkat Yogyakarta. Dan kreativitas anak Yogyakarta berpotensi sekali,” ujar Celerina Judisari selaku Produser Film Turis Romantis kepada wartawan di sela-sela menonton bareng (nobar) film tersebut di XXI Jogja City Mall belum lama ini.
Meski digarap dengan treatment lokal, namun pihaknya juga tetap memasukkan unsur budaya lainnya. Terbukti lewat bahasa yang digunakan dalam film, pemain juga memakai bahasa Inggris dan India, selain bahasa Jawa dan Indonesia. Dengan suguhan film drama komedi yang dikemas ringan, simpel, lucu, dan cerita yang kuat, sehingga mudah dicerna oleh penonton.
Selain itu, diharapkan mampu memenuhi target 400.000 penonton hingga 1,5 bulan ke depan. “Paling masuk akal Rp4,5 (miliar) minim (buat film standar drama komedi di Indonesia) berikut promosi. Namun balik lagi sekarang untung nggak, (setidaknya) target 400.000 penonton untuk bisa balik (modal),” ungkap dia.
Sementara Sutradara Film Senoaji Julius mengatakan, selain untuk hiburan dan drama. Film tersebut juga dibuat dengan tujuan supaya bisa menampilkan perpaduan unsur lokal yang diwakili oleh karakter Nabil (Kirana Larasati) dan impor oleh karakter Azan Khan (Shaheer Sheikh). “Tidak dibenturkan, tapi ketika selesaikan masalah sederhana bisa dengan lakukan cara lokal dan impor. Di sini bukan hanya tangible , tapi juga intangible atau budaya (digambarkan dan disuguhkan di dalamnya),” kata Seno.
Alhasil, penonton pun bisa memetik pelajaran positif dari film yang melalui proses produksi dan post pro selama tiga bulan ini. Selain Shaheer Sheikh dan Kirana Larasati, film ini juga didukung aktor Mike Lucock (Tuan Takur), Alby Jufri (Preman), dan sejumlah pemain pendukung lokal lainnya. Untuk diketahui, film Turis Romantis berdurasi sekitar 100 menit itu mengisahkan tentang Nabil, gadis Yogyakarta yang terbelit banyak permasalahan keluarga.
Sementara Azan Khan, turis dari India datang ke Yogyakarta, mencari makam kakeknya yang ada di kawasan Kotagede Yogyakarta. Keduanya bertemu dan terlibat dalam petualangan melawan Tuan Takur dan para preman. Perjalanan dalam menemukan makam itu akhirnya melibatkan perasaan Azan Khan dan Nabil. Keduanya pun jatuh cinta satu sama lain.
Siti estuningsih
(ftr)